DEPOK, KOMPAS.com - Calon wakil wali kota nomor urut 1 Depok Afifah Alia mengatakan, banyak dokter di Kota Depok ditempatkan di posisi struktural di lingkungan Pemerintah Kota Depok.
Padahal, Kota Depok kekurangan tenaga medis di tengah pandemi Covid-19.
"Ini tak cocok dengan situasi saat ini," ujar Afifah dalam debat kandidat Pilkada Kota Depok, Senin (30/11/2020) malam.
Calon wali kota nomor urut 1 Depok Pradi Supriatna menyebutkan, pernyataan yang disampaikan oleh Afifah adalah fakta yang ditemukan di Pemerintah Kota Depok saat ini.
Ia mengatakan, jika terpilih menjadi pemimpin Kota Depok, dia akan menempatkan aparatur sipil negara sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya.
"Sehingga bisa menjadi pelayan yang baik, berkualitas, dan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat karena sesuai dengan kompetensinya," lanjut Pradi.
Baca juga: Imam Singgung Kartu Depok Sejahtera, Pradi: Itu Program Pemeritah Pusat
Calon wakil wali kota nomor urut 2 Depok Imam Budi Hartono mengatakan, Pradi dan Afifah tak bisa menunjukkan identitas dokter yang ditempatkan tak sesuai dengan kompetensinya.
Imam menyebutkan, ada pengaturan ASN yang tak dipahami banyak orang terkait posisi struktural dan fungsional, termasuk dalam penggolongan.
"Sayang sekali, Pak Pradi dan Bu Afifah tak menunjukkan terhadap siapa yang dimaksud karena itu butuh data, siapa yang dimaksud untuk mengklarifikasi terhadap keberadaan orang yang ditempatkan tak sesuai dengan peruntukannya," ujar Imam.
Menurut Imam, penempatan seorang ASN di jabatan tertentu sudah melewati pertimbangan yang matang.
Baca juga: Debat Kandidat Pilkada Depok: Imam Tanya soal Kesehatan, Pradi Malah Bahas UMKM
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan