Pradi-Afifah punya program Rp 500 juta untuk masing-masing RW di Depok, sedangkan Idris-Imam mengandalkan program Rp 5 miliar yang bakal dialokasikan bagi setiap kelurahan.
Belum jelas bagaimana mekanisme dana raksasa itu bakal digelontorkan, namun kedua kubu terlibat saling serang pada debat publik putaran kedua kemarin.
Perdebatan dimulai ketika Afifah bertanya soal isu keolahragaan di Depok, yang lalu dijawab Imam dengan dana Rp 5 miliar Kelurahan yang dapat dipakai untuk memugar lapangan di RT/RW.
Jawaban itu jadi amunisi Pradi untuk balik menyerang.
"Menyangkut apa yang disampaikan beliau Rp 5 miliar, bagaimana kalau di 1 kelurahan ada lebih daripada 10-20 RW?" ujar politikus Gerindra itu.
Menurutnya, dana besar yang digelontorkan untuk kelurahan tidak adil karena jumlah RW di setiap kelurahan tidak sama, ada yang sedikit, ada yang banyak.
"Maka kami dengan Rp 500 juta per RW, saya pikir ini akan lebih adil dan lebih merata. Kegiatan-kegiatan kepemudaan dan sebagainya, infrastruktur sosial-ekonomi ini, RT dan RW tahu persis kondisi di lapangan maka kami berikan kesempatan," lanjut wakil wali kota petahana itu.
Namun, Imam balik menyerang pula. Menurutnya, dana untuk RW tidak kompatibel dari segi aturan.
"Bang Pradi, di dalam struktur kepemimpinan pemerintahan, terendah adalah kelurahan," ujar Imam yang sudah kenyang pengalaman di parlemen.
"Jika bantuan diberikan kepada RW, maka ini tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan tidak akan bisa dilaksanakan terhadap program kerja bantuan ke RW maupun ke RT," ujar dia.
Pilkada Depok yang akan dihelat 9 Desember 2020 menjadi ajang tempur 2 kandidat petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP serta Partai Berkarya di luar parlemen.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha mendepak mantan kompatriotnya itu lewat pilkada.
Ia berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.
Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 partai di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI, serta 7 partai lain di luar parlemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.