DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok semakin banyak menerima panggilan untuk evakuasi satwa liar di permukiman warga selama November lalu.
“November itu ada 31 laporan. Berbeda pada bulan sebelumnya yang hanya mencapai 20 laporan temuan satwa,” ujar Kepala Bidang Penanggulangan Bencana DPKP Kota Depok, Denny Romulo melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (1/12/2020).
Dari 31 permintaan evakuasi satwa liar, laporan keberadaan ular paling banyak diterima.
Baca juga: Waspada Ular Kobra Masuk Rumah dan Pekarangan, Ini 12 Tipsnya
Ada 20 ular yang dievakuasi pada bulan lalu, terbanyak sejak Maret 2020. Sebagai informasi, fenomena ditemukannya ular di sekitar perumahan warga memang marak terjadi pada musim hujan, masa kembang biak reptil melata tersebut.
“Di Bojongsari kami mendapatkan dua ekor ular sanca indukan sama 10 butir telur, sedangkan di Tapos dapat satu indukan ular kobra dan enam anak ular kobra,” terang Denny soal evakuasi ular yang dilakoni pihaknya dalam sehari pada pekan lalu.
Selain ular, lanjut Denny, evakuasi satwa liar juga dilakukan pada monyet dan biawak.
"Banyak ditemukannya satwa tidak terlepas dari habibat aslinya yang terusik dengan pembangunan. Contohnya, yang dahulunya perkebunan telah berubah menjadi perumahan, sehingga satwa mencari tempat baru, namun menyasar ke permukiman masyarakat,” jelas Denny.
Seluruh satwa yang dievakuasi diklaim dikembalikan ke habitat asli mereka karena DPKP Kota Depok belum memiliki penangkaran.
Baca juga: 2 Ekor Monyet Berkeliaran di Perumahan di Cilodong Depok dan Resahkan Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.