JAKARTA, KOMPAS.com - Hidup tenang tampaknya jauh dari kamus Tina Asianuarti (43).
Pada suatu hari di tahun 2006, pintu rumahnya diketuk tetangga. Kabar yang dibawa, Jakaria-sang suami-tertembak.
"Terkejut dan takut bukan main," ujar Tina menggambarkan perasaannya saat mendengar kabar itu saat berbincang di Kompas.com, Kamis (19/11/2020).
Bagi publik, terutama pengguna media sosial, nama Jakaria pastilah asing.
Dia lebih dikenal sebagai Jacklyn Choppers yang juga dipakai menjadi nama akun YouTube-nya.
Baca juga: Cerita Jacklyn Choppers Punya Akun YouTube, Pernah Bikin Warga Lupa Sedang Marah ke Polisi
Kabar awal menyebut, Jakaria tertembak di kaki oleh pelaku pencurian mesin ATM. Di situ, Tina masih menyisipkan syukur.
Dia pun berangkat ke RS Hasan Sadikin di Bandung. Di sini, kejutan tak lucu harus dia hadapi.
"Katanya hanya kena satu peluru di kaki, ternyata banyak. Ada 11 peluru di sekujur tubuhnya. Saya lemas, shock," ujar Tina.
Terlebih lagi, salah satu dokter mengatakan bahwa tangan kiri sang suami yang tertembus tiga peluru harus diamputasi.
Operasi untuk menyelamatkan nyawa Jakaria berlangsung berjam-jam.
Di tengah itu semua, Tina mengaku sudah sampai titik pasrah. Jika hari itu Tuhan memanggil pulang suaminya, dia rela.
Baca juga: 12 Peluru Bersarang di Tubuhnya, Jacklyn Choppers Tak Gentar Lawan Penjahat
Namun, kuasa Tuhan memang melampaui rencana dan nalar manusia. Jakaria bisa melewati masa kritis bahkan tangan kirinya tak perlu diamputasi.
Teror dalam rupa lain juga pernah dihadapi keluarga Jacklyn Choppers dan Tina pada 2005, lima tahun setelah menikah.
Kontrakan mereka di kawasan Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat, didatangi puluhan orang.
Membawa senjata tajam, puluhan orang ini datang sambil berteriak-teriak mengusir Tina sekeluarga. Usut punya usut, puluhan orang itu adalah suruhan bandar narkoba setempat.
Baca juga: Mengenal Jacklyn Choppers, Polisi yang Tak Jera Hidup Berdampingan dengan Bahaya...