Di tengah itu semua, Tina mengaku sudah sampai titik pasrah. Jika hari itu Tuhan memanggil pulang suaminya, dia rela.
Baca juga: 12 Peluru Bersarang di Tubuhnya, Jacklyn Choppers Tak Gentar Lawan Penjahat
Namun, kuasa Tuhan memang melampaui rencana dan nalar manusia. Jakaria bisa melewati masa kritis bahkan tangan kirinya tak perlu diamputasi.
Teror dalam rupa lain juga pernah dihadapi keluarga Jacklyn Choppers dan Tina pada 2005, lima tahun setelah menikah.
Kontrakan mereka di kawasan Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat, didatangi puluhan orang.
Membawa senjata tajam, puluhan orang ini datang sambil berteriak-teriak mengusir Tina sekeluarga. Usut punya usut, puluhan orang itu adalah suruhan bandar narkoba setempat.
Baca juga: Mengenal Jacklyn Choppers, Polisi yang Tak Jera Hidup Berdampingan dengan Bahaya...
"Mereka terusik karena suami saya aktif memerangi narkoba bersama warga. Pas suami saya lagi tugas, mereka datang. Takut sekali saya saat itu. Pak RT Pak RW enggak ada yang mau melindungi," ujar Tina.
Jacklyn yang juga hadir saaat wawancara dengan Tina dilakukan, bertutur bahwa peristiwa itu terjadi tak lama setelah dia menangkap bandar narkoba yang tinggal tak jauh dari kontrakannya.
"Tetangga sendiri gue tangkep. Mereka marah," ujar Jacklyn Choppers.
cerita di atas barulah sebagian kisah Tina selama menjadi istri polisi. Satu hal yang pasti, dia dan anak-anaknya sering ditinggal suami bertugas.
"Saya ngapa-ngapain juga sendiri karena bapaknya tugas terus. Anak sakit, saya jalan sendiri berobat. Tabung gas bocor, saya benerin sendiri. Lampu mati, pasang sendiri. Mau minta tolong orang takut juga orang lain sibuk," ujar Tina.
Baca juga: Tantangan Jacklyn Choppers Jadi Polisi, Diusir Tetangga hingga Keluarga Hampir Diculik
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan