DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan bahwa rumah sakit untuk pasien positif Covid-19 di Depok hampir penuh.
Sebagai gambaran, saat ini 4 dari 5 tempat tidur rumah sakit untuk pasien positif Covid-19 di Depok telah terisi.
"Keterisian di Depok ada di rata-rata 80 persen, tadi juga disampaikan oleh Bu Kadis (Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita)," kata pria yang akrab disapa Emil itu dalam lawatannya ke Depok hari ini, Rabu (2/12/2020).
Sebagai informasi, kasus Covid-19 di Depok terus melonjak sejak pekan kedua November hingga saat ini tercatat 2.157 pasien.
Baca juga: Asrama Mahasiswa dan Pusat Studi Jepang UI Dibidik Jadi Tempat Isolasi OTG Covid-19 di Depok
Jumlah ini terbanyak sejak pandemi melanda Depok pada Maret silam.
Kemarin, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana juga memaparkan jumlah detail keterisian rumah sakit untuk pasien positif Covid-19 di Depok.
Dari 664 tempat tidur yang tersebar di seantero Depok, 538 di antaranya telah terisi sehingga tersisa 116 tempat tidur saja.
Kondisi ICU juga tak kalah mengkhawatirkan. Dari 55 ICU yang tersedia, 41 di antaranya sudah terisi per kemarin, atau hanya tersisa 14 kamar ICU di Depok.
"Ini juga mewakili rata-rata se-Jawa Barat khususnya yang Bodebek dan Bandung Raya," kata Emil.
Baca juga: Ridwan Kamil: Situ di Depok Jarang Termanfaatkan Maksimal
Lonjakan pasien ini diakui oleh 2 rumah sakit utama milik pemerintah di Depok, yakni RS Universitas Indonesia (UI) dan RSUD Kota Depok sejak pekan lalu.
Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori menyebut bahwa pekan lalu, ketersediaan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 sudah terisi 94 persen, dan ICU telah penuh.
"Sudah sejak Oktober (ada lonjakan pasien Covid-19). Tapi yang lonjakan terus-menerus itu ya bulan ini," jelas Devi, Rabu (25/11/2020).
Di RS UI, penambahan kapasitas coba dilakukan namun penularan Covid-19 tak kalah cepat.
"Kami menambah kapasitas rawat inap di akhir Oktober sebenarnya menjadi 63 tempat tidur, lalu bertahap ke 80 tempat tidur, tapi keterisiannya sudah 80 persen lagi," ujar Manajer Pengembangan Bisnis RS UI, Astrid Saraswaty kepada Kompas.com, Rabu (25/11/2020).
Ia menambahkan, kerap kali yang diperlukan adalah ruang rawat intensif yang celakanya jumlahnya terbatas.
Lantaran keterbatasan tersebut, ia mengaku, tak sedikit permintaan rujukan yang akhirnya tak bisa diterima.
Baca juga: [UPDATE] Depok Catat 2.157 Kasus Aktif Covid-19, Terbanyak Selama Pandemi
Menipisnya ketersediaan tempat tidur untuk pasien positif Covid-19 merupakan alarm karena kasus infeksi virus SARS-CoV-2 masih terus naik.
Jika jumlahnya melampaui kapasitas, maka rumah sakit bisa kolaps dan banyak pasien yang tak tertangani sehingga berdampak pada tingkat kematian.
Sementara itu, menambah kapasitas rumah sakit untuk pasien Covid-19 juga tak gampang karena harus diimbangi dengan ketersediaan tenaga kesehatan yang mumpuni.
RS UI, misalnya, dapat menambah 29 tempat tidur lagi. Namun, gara-gara keterbatasan tenaga kesehatan, penambahan itu harus dilakukan bertahap.
"Jika sudah dioperasikan maka total ruang perawatan Covid-19 RSUI akan menjadi 109 tempat tidur. SDM tenaga kesehatan ini yang tidak mudah," ungkap Astrid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.