BEKASI, KOMPAS.com - Nur Astuti Anjaya (32), ibu yang mendapati anaknya meninggal saat mengemis rupanya memiliki kendala dalam merawat sang buah hati.
Sudah dua tahun semenjak tinggal di kontrakan kawasan RW 07, Kelurahan Bojong Menteng, Kota Bekasi, anaknya belum juga diimunisasi.
Hal tersebut dikatakan Nurlela selaku tetangga Astuti saat ditemui di kediamannya, Rabu (2/11/2020).
Baca juga: Bayi Meninggal Dalam Gendongan Ibunya Saat Mengemis, Pemkot Bekasi Mengaku Lalai
"Enggak pernah diimunisasi. Saya kan kader Posyandu, kalau kita datang ke rumah ya langsung ngunci pintu. Sekali pun enggak pernah diimunisasi anaknya," kata Nurlela.
Nurlela tak tahu pasti alasan Astuti melakukan hal tersebut. Namun, menurut Nurlela, Astuti dan suami memang jarang bersosialisasi dengan tetangga.
Menurut Nurlela, buah hati Astuti memang sudah sakit sejak lama. Kondisi fisik sang anak semakin parah sehingga membuatnya tak bisa berjalan walau sudah berusia dua tahun.
Namun, penanganan yang kurang baik dari orangtua juga disebut membuat kondisi anak terbengkalai.
Baca juga: Bayi Meninggal Saat Dibawa Mengemis di Kota Bekasi, Dinsos: Ibunya ODGJ
"Belakangan sudah dua minggu sebelum meninggal memang sakit, batuk dan pilek," kata Nurlaela.
Dalam kondisi itu, lanjut Nurlela, Astuti tetap membawa anaknya untuk mengemis. Nahas, bayi berusia dua tahun itu meninggal saat digendong Astuti kala meminta-minta di kawasan Bantar Gebang pada Kamis (26/11/2020).
"Kami dapat kabar katanya anaknya meninggal. Malamnya jam 8 langsung dibawa ke sini sama polisi. Jam 9 malam langsung dimakamkan," kata dia.
Kepala Seksi Disabilitas Dinas Sosial Kota Bekasi Veny Dwi mengatakan Astuti telah jalani pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, perempuan berusia 32 tahun itu mengalami gangguan jiwa.
"Kemarin hasil assessment (diketahui) dia orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tapi masih taraf ringan. Jadi mau kami rujuk ke RSJ Marzukir Mahdi Kota Bogor," kata Veny.
Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Bekasi terungkap bahwa Astuti sudah mengalami gangguan jiwa sejak kecil.
Kini, pihak Dinsos Bekasi tengah mengurus berkas agar Astuti bisa dirujuk ke RSJ Marzuki Mahdi, Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.