Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kerumunan, Pemkot Jakbar Tambah Posko Pengungsi Korban Banjir

Kompas.com - 02/12/2020, 18:58 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat akan membangun posko pengungsian baru di sejumlah lokasi rawan banjir dan genangan air guna mencegah kerumunan pada masa pandemi Covid-19.

"Yang tadinya posko untuk pengungsian tadinya satu, sekarang enggak boleh banyak (pengungsinya) ya, harus jaga jarak, posko pengungsiannya ditambah," ujar Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto, Rabu (2/11/2020).

Uus menyampaikan, jangan sampai penyebaran Covid-19 malah meningkat pada musim hujan yang kerap memicu banjir atau genangan.

Sebab, posko pengungsian seringkali menjadi lokasi di mana masyarakat dalam jumlah yang besar berkumpul sehingga menimbulkan kerumunan.

Baca juga: Rawa Buaya, Wilayah Langganan Banjir yang Jadi Contoh Kampung Tangguh Bencana

Uus berujar, pihaknya juga telah menyiapkan sarana prasana pencegahan banjir.

Salah satunya dengan menyiapkan kampung tangguh bencana yang nantinya akan dihadirkan di seluruh wilayah rawan genangan air ataupun banjir.

Kini, satu RW di Jakarta Barat, yakni RW 001 Kelurahan Rawa Buaya, tengah mempersiapkan diri untuk program tangguh bencana tersebut.

"Di Jakarta Barat contohnya sedang dipersiapkan untuk di RW 001 Kelurahan Rawa Buaya. Nanti untuk RW yang rawan banjir dan genangan dijadikan model," kata Uus.

"Tapi untuk RW lain yang posisinya rawan banjir, oleh seluruh lurah dan camat untuk membuat semacam posko siaga bencana," tambahnya.

Baca juga: Kali Angke Meluap, 2 RW di Rawa Buaya Banjir hingga 40 Sentimeter

Simulasi dari kampung tanguh bencana Rawa Buaya pertama kali akan dilaksanakan pada Minggu, 6 Desember mendatang.

Di samping itu, sejumlah upaya pencegahan banjir lain telah dilakukan pemkot di sejumlah titik rawan di Jakarta Barat.

Di antaranya ialah pembangunan embung di wilayah rawan banjir Tegal Alur dan Semanan, serta kolam olakan di Kedoya Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com