Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Polisi Antar Surat Panggilan untuk Rizieq Shihab, Tiga Kali Datang sampai Bawa Brimob Bersenjata

Kompas.com - 03/12/2020, 05:48 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi dihalang-halangi sejumlah orang saat mengantar surat panggilan kedua kepada pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, di kediamannya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020).

Tim penyidik Polda Metro Jaya sampai tiga kali berupaya untuk mencapai lokasi rumah Rizieq. Dua upaya pertama gagal karena dihalang-halangi. Saat kedatangan terakhir, pasukan Brigade Mobil (Brimob) ikut disiagakan di sekitar lokasi.

Tribunnews.com melaporkan, penyidik dari Polda Metro Jaya awalnya mendatangi kediaman Rizieq di Jalan Petamburan III pada pukul 10.30 WIB.

Ada sekitar enam penyidik datang ke lokasi didampingi Kapolsek Tanah Abang, Kompol Singgih Hermawan.

Baca juga: Polisi Dihalangi Saat Antar Surat Panggilan untuk Rizieq, Ini Kata Pengacara

Namun, saat tiba di depan Gang Paksi menuju ke arah kediaman Rizieq, para penyidik tersebut tertahan. Sejumlah laskar FPI membuat barikade di gang tersebut.

Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih pun menyampaikan maksud kedatang polisi.

"Assalamualaikum, selamat siang. Saya Kapolsek Tanah Abang bersama tim dari Polda Metro Jaya. Maksud kedatangan kami untuk menyampaikan surat panggilan kepada Habib Rizieq," kata Singgih kepada laskar yang menjaga kediaman Rizieq.

Surat panggilan kedua ini dilayangkan karena Rizieq tak memenuhi panggilan pertama Polda Metro Jaya terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di acara pernikahan putrinya, pada 14 November lalau.

"Tadi kami juga sudah berkoordinasi dengan tim pengacaranya, Bapak Aziz Yanuar. Beliau bilang suratnya bisa disampaikan ke salah satu keluarganya di lokasi," sambung Sunggih.

Namun, polisi tidak langsung dipersilakan masuk. Para laskar FPI itu beralasan harus berkoordinasi dulu dengan keluarga dan tim pengacara Rizieq.

Alhasil tim penyidik dari Polda Metro Jaya dan Kapolsek Tanah Abang tertahan di lokasi selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu barulah salah satu polisi diperbolehkan masuk untuk mengantarkan surat pemanggilan tersebut. Namun rupanya polisi belum berhasil menyerahkan surat panggilan kepada keluarga.

Polisi diceramahi, wartawan diintimidasi

Akhirnya polisi kembali datang ke kediaman Rizieq sekitar pukul 13.20 WIB. Aparat kembali mendapat halangan dari laskar FPI. Bahkan kali ini orang yang tak beratribut laskar FPI ikut melakukan penghalangan. Aparat yang datang sempat diteriaki dan diceramahi.

"Kalau bapak berpihak kepada orang yang salah, hati bapak akan salah. Dekat ulama hati bapak insya Allah bersih. Jangan dikit-dikit panggil, jangan pilih kasih," kata salah satu dari mereka yang menghalangi polisi itu.

Penyidik yang dikerumuni massa tidak terpancing. Mereka tetap berdiri di depan Gang Paksi untuk bisa mengantarkan surat pemanggilan kepada Rizieq.

Baca juga: Penyidik Antar Surat Panggilan Rizieq, Anggota Brimob Bersenjata Berjaga di KS Tubun

Satu orang penyidik kemudian diizinkan masuk dan polisi lainnya menunggu di mulut gang. Sekitar lima menit kemudian penyidik itu keluar dan meninggalkan lokasi secara bersama-sama penyidik lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com