DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok, Jawa Barat, mencatat lonjakan pesat jumlah pasien/kasus aktif Covid-19 sejak pekan kedua November 2020.
Fenomena itu merupakan imbas dari cuti bersama/libur panjang pada pengujung Oktober lalu.
Kasus aktif adalah jumlah warga yang masih dirawat/isolasi karena positif Covid-19, di luar mereka yang sudah sembuh atau meninggal dunia.
Pada 11 Oktober hingga 10 November lalu, jumlah pasien Covid-19 di Depok baru saja meninggalkan puncak pandemi, dari 1.564 pasien menuju 1.006 pasien.
Baca juga: UPDATE: Tambah 159 Kasus di Depok, 2.196 Pasien Covid-19 Masih Dirawat
Selama rentang sebulan itu, temuan kasus baru Covid-19 di Depok konsisten di bawah 100 kasus per hari.
Namun, mulai 11 November, temuan kasus baru hampir selalu lebih dari 100. Bahkan, dua kali Depok mencapai rekor 205 kasus baru sejak 11 November hingga sekarang. Lonjakan jumlah pasien Covid-19 pun tak terelakkan.
Saat ini, jumlah pasien/kasus aktif Covid-19 di Depok mencapai rekor tertinggi selama pandemi, yakni 2.196 pasien, menyusul temuan 159 kasus baru pada Rabu (2/12/2020) kemarin.
Itu artinya, jumlah pasien Covid-19 di Depok sudah naik 1.190 orang, hanya dalam kurun 3 pekan lebih. Kenaikan itu setara 118 persen dibandingkan pada 11 November lalu ketika "hanya" ada 1.006 pasien di Depok.
Jika melihat grafik di bawah ini, tampak bahwa Kota Depok seperti sedang menuju puncak baru wabah Covid-19.
Situasi itu pada gilirannya memicu kegawatan di hilir penanganan pandemi, yaitu rumah sakit.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengumumkan, secara garis besar, kini 4 dari 5 tempat tidur rumah sakit untuk pasien positif Covid-19 di Depok sudah dihuni.
"Keterisian di Depok ada di rata-rata 80 persen, tadi juga disampaikan oleh Bu Kadis (Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita)," kata Ridwan di Depok, kemarin.
Selasa lalu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana juga sempat memaparkan jumlah detail keterisian rumah sakit untuk pasien positif Covid-19 di Depok.
Dari 664 tempat tidur yang tersebar di seantero Depok, 538 di antaranya telah terisi, alias tersisa 116 tempat tidur saja.
Baca juga: UI Sanggupi Tambah Dua Gedung Lagi untuk Isolasi OTG Covid-19 di Depok