Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Sabar dari Pak Joko, Fotografer Keliling yang Sudah 11 Tahun Bertahan di Kota Tua

Kompas.com - 03/12/2020, 09:57 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lewat pukul 15.00 WIB, teriknya matahari masih pekat terasa di salah satu objek wisata kenamaan di Jakarta, Kota Tua.

Seorang lelaki paruh baya berjalan mengelilingi bekas kantor gubernur di era kolonial yang kini jadi salah satu spot berfoto, sembari mengalungkan kameranya.

Di lengan kanannya, tergantung sebuah tas kamera berwarna hitam.

"Foto, Mbak.. Foto," ujarnya kepada dua orang perempuan yang tengah mengambil foto dengan kamera ponselnya.

"Berapaan, Pak?" balas salah satu dari perempuan tersebut.

"Rp 10.000 dapat tiga foto," jawabnya.

Baca juga: Rizieq Shihab, Isolasi Mandiri, dan Hasil Swab

Namanya adalah Joko (49). Kepada Kompas.com, ia mengaku menekuni kerja sampingan menyediakan jasa foto keliling di Kota Tua selama sebelas tahun.

"Ini sampingan. Saya memang hobi fotografi dari dulu. Ya karena dari gaji (kantor) enggak cukup," kata dia.

Sejak awal bertemu, Pak Joko telah menegaskan bahwa yang terpenting dalam menekuni bidang ini adalah kesabaran.

"Yang penting sabar," kata-kata itu beberapa kali diulang oleh Joko ketika berbincang dengan Kompas.com.

Ia mengaku memilih Kota Tua karena dekat dengan lokasi tinggalnya.

Usai bekerja di salah satu kantor yang bergerak di bidang sejarah kota, Joko berkeliling Kota Tua dan menawarkan jasa miliknya kepada wisatawan yang terlihat sedang berfoto.

Baca juga: Pengecatan Genteng 168 Rumah di Lenteng Agung, DKJ Ambil Konsep Geometrik

Biasanya Joko mulai menjajakan jasanya mulai pukul 14.00 WIB.

Tapi Joko mengaku jam pulangnya tak menentu.

"Ya tergantung aja, kalau lagi ramai ya bisa lama (pulangnya), kalau enggak ya sudah ya yang penting sabar," tandasnya.

Setelah mengambil foto menggunakan kameranya, Joko segera mengirimkan hasil jepretannya ke ponsel milik konsumennya.

Ia mengaku sudah tak lagi mencetak hasil foto untuk dijual sebab sudah tak laku di pasaran.

Berawal dari hobi

Joko mengaku tertarik menjadi fotografer keliling karena memiliki hobi fotografi sejak lama.

Kecintaannya kepada fotografi terpupuk sejak kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com