Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 DKI Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Dua Pejabat Meninggal hingga Rekor Baru Lonjakan Kasus

Kompas.com - 03/12/2020, 18:05 WIB
Ivany Atina Arbi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan ke-9 pandemi, kasus penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan, bukannya membaik.

Tidak hanya menyerang warga biasa, virus yang menyerang sistem pernapasan ini sekarang bahkan sudah menginfeksi tokoh nomor satu di Ibu Kota, yaitu Gubernur Anies Baswedan.

Selain Anies, sejumlah pejabat DKI juga diketahui telah terpapar Covid-19. Beberapa di antara mereka bahkan meninggal dunia.

Deretan pejabat DKI Jakarta yang terpapar virus corona

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Timur Ade Yulia Narun dilaporkan meninggal dunia pada hari Rabu (2/12/2020) akibat terinfeksi Covid-19. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar.

Ade meninggal sekitar pukul 22.00 WIB di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur. Jenazahnya saat ini telah dimakamkan di TPU Pondok Rangon dengan mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Kasudin Pendidikan Wilayah I Jaktim Meninggal karena Covid-19

Ade bukanlah pejabat DKI yang pertama meninggal dunia akibat Covid-19. Sekretaris Daerah Saefullah juga meninggal dunia akibat virus yang sama pada 16 September 2020 setelah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Gubernur Anies menyampaikan secara langsung kabar dirinya yang dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (1/12/2020). Informasi ini diunggah Anies melalui akun Instagram pribadi miliknya.

Beberapa hari sebelumnya, yaitu pada hari Jumat (27/11/2020), Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria atau Ariza juga didapati positif Covid-19 usai menjalani dua kali tes usap. Anies dan wakilnya memang belakangan sangat intens bertemu untuk melakukan berbagai rapat.

Sementara dari hasil pelacakan, Ariza diketahui tertular virus corona dari staf pribadinya yang sebelumnya terpapar virus tersebut dari lingkungan keluarganya.

Baca juga: Dinkes DKI Sebut Kontak Erat yang Positif Covid-19 Belum Tentu Tertular dari Anies dan Ariza

Dirangkum dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, setidaknya ada delapan pejabat lainnya yang terkonfirmasi terkena Covid-19. Mereka adalah:

1. Asisten Pemerintah Setda Provinsi DKI Jakarta, Reswan W Soewaryo
2. Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta, Premi Lesari
3. Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual Provinsi DKI Jakarta, Hendra Hidayat
4. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzy Marsitawati
5. Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasruddin
6. Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup, Afan Adriansyah Idris
7. Ketua TGUPP, Amin Subekti
8. Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto

Rekor baru lonjakan kasus

Angka penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta setiap harinya terbilang tinggi, yaitu di atas angka 1.000.

Di minggu pertama November 2020, Jakarta bahkan menembus rekor baru dengan penambahan kasus sebanyak 1,579 pada Sabtu (7/11/2020). Angka tersebut tercatat paling tinggi sejak dilaporkannya kasus pertama di Ibu Kota pada 3 Maret 2020.

Sebelumnya, tambahan tertinggi kasus positif Covid-19 terjadi pada hari ketiga pemberlakuan PSBB ketat DKI Jakarta, yakni pada 16 September 2020. Saat itu, tercatat ada 1,505 pasien yang dilaporkan positif terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) ini.

Adanya peningkatan kasus yang signifikan pada bulan November membuat pemerintah provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi dari 23 November hingga 6 Desember 2020.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Penambahan Kasus Tertinggi di DKI Jakarta | Kenaikan UMK 2021 di Jawa Barat

Kerumunan dan berbagai pelanggaran protokol kesehatan

Meski mencatat angka infeksi virus yang tinggi, berbagai pelanggaran protokol kesehatan masih kerap terjadi di Jakarta.

Kerumunan yang melibatkan massa dalam jumlah besar, misalnya, terjadi pada 10 November lalu saat simpatisan Front Pembela Islam (FPI) menyambut kepulangan pimpinan tertinggi mereka, Rizieq Shihab, di Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Rizieq baru saja pulang dari Arab Saudi usai meninggalkan Tanah Air pada 26 April 2017, saat dirinya terbelit kasus chat berkonten pornografi dengan seorang wanita bernama Firza Hussein.

Kerumunan yang menyebabkan lumpuhnya akses jalan menuju bandara ini tidak mengindahkan protokol kesehatan, sehingga dikhawatirkan akan menjadi cluster baru penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.

Massa dari berbagai daerah berjalan menuju Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). Kehadirannya untuk menjemput kedatangan pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Rizieq ShihabANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL Massa dari berbagai daerah berjalan menuju Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). Kehadirannya untuk menjemput kedatangan pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab

Tidak lama berselang, pada 14 November 2020, kerumunan kembali terjadi di acara pernikahan putri dari pemimpin umum FPI ini.

Sekitar 10,000 tamu undangan diestimasikan hadir dalam acara yang berlangsung di Markas FPI Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sejumlah pejabat DKI dicopot imbas kerumunan massa tersebut karena dinilai memfasilitasi acara yang melanggar protokol kesehatan. Mereka antara lain Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara, Camat Tanah Abang Muhammad Yasin dan Lurah Petamburan Setiyanto.

Baca juga: Gubernur Anies Copot Wali Kota Jakpus dan Kadis Lingkungan Hidup Terkait Kerumunan Rizieq Shihab

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com