Namun sayangnya, tegel asli dari zaman penjajahan Belanda hanya tersisa sedikit, antara lain terdapat di lantai pergantian arah anak tangga antara lantai satu dan lantai dua. Sementara banyak bagian lainnya sudah dipasangi marmer.
Sjamsuridjal tercatat sebagai Wali Kota Jakarta Raya pertama yang mendiami rumah dinas itu setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949.
Ia menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Raya pada periode 1951-1953.
Pada periode jabatan Gubernur Ali Sadikin, gedung tersebut juga dipakai untuk kegiatan Dharma Wanita dan (Pembinaan Kesajahteraan Keluarga) PKK.
Selama menjabat (1966-1977), Gubernur Ali Sadikin memilih tidak menempati rumah dinas ini.
Adapun Gubernur DKI Jakarta yang mungkin paling identik dengan rumah ini adalah Sutiyoso. Ia menempati rumah dinas sepanjang periode jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, yakni sejak 1997–2007.
Setiap perayaan Idul Fitri, Sutiyoso kerap menggelar open house sebelum mudik ke Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: Cerita Anies Jalani Isolasi: Semua Harus Mandiri, Termasuk Live Instagram..
Kejadian tidak mengenakan sebenarnya pernah dialami Sutiyoso di masa-masa awal ia menempati rumah dinas ini.
Pada Senin (3/8/1999) malam, terdapat orang tak dikenal yang melemparkan dua bom molotov ke rumah jaga yang berada di dalam kompleks perumahan dinas.
Untungnya meski satu di antara dua bom itu meledak, ledakan tidak menyebabkan kerusakan berarti ataupun korban jiwa.
Penerus Sutiyoso yakni Gubernur Fauzi Bowo, menempati TS 7 selama 2007–2012.
Baca juga: Cerita Kateman, 30 Tahun Mengabdi di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta
Dalam arsip harian Kompas tercatat, pada tahun pertama Foke (panggilan akrab Gubernur Fauzi Bowo) menempati rumah dinas, open house hari raya Idul Fitri yang ia gelar sempat diwarnai kericuhan.
Ratusan orang yang mengantre sejak pagi untuk bersalaman dengan Fauzi dan mendapatkan sedekah sempat baku dorong dengan petugas satuan polisi pamong praja.
Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI pada 2012–2014, Presiden Joko Widodo, juga sempat menempati rumah dinas ini.
Namun suksesor Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama, tidak meninggali rumah dinas dan lebih memilih untuk tinggal di rumah pribadinya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. BTP alias Ahok hanya menggunakan rumah dinas ini untuk menjamu para tamunya.