Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Idris Tampil Virtual di Debat Terakhir Pilkada Depok meski Sudah Negatif Covid-19

Kompas.com - 04/12/2020, 11:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris dipastikan tampil secara virtual pada debat publik terakhir Pilkada Depok hari ini, Jumat (4/12/2020).

Ketua Tim Pemenangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, Hafid Nasir mengeklaim bahwa keputusan itu dilakukan dengan sejumlah alasan.

Pertama, ia menyinggung soal kemaslahatan bersama.

"Itu keputusan tim secara bersama. Kalau Pak Idris sih intinya ingin tampil tatap muka, tapi kami kan mempertimbangkan kemaslahatan untuk semua yang hadir, juga kemaslahatan beliau sebagai ketua Satgas (Covid-19) Kota Depok, agar menjaga suasana nyaman di debat," jelas Hafid ketika dihubungi Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Debat Terakhir Pilkada Depok, Idris Tampil Virtual walau Sudah Negatif Covid-19

"Kami juga sudah koordinasi dengan KPU dan KPU mendukung kehadiran beliau secara virtual," imbuhnya.

Sebagai informasi, Idris sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (25/11/2020).

Lalu, Rabu (2/12/2020) lalu, ia dinyatakan negatif Covid-19 dan boleh pulang dari isolasi di RSUD Kota Depok.

Alasan kedua, Hafid berujar, keputusan untuk tak menghadirkan Idris secara langsung di studio selaras dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19.

Dalam beleid itu, seorang yang telah dinyatakan negatif melalui pemeriksaan follow-up RT-PCR, masih harus ditambah minimal 3 hari isolasi.

Jika selama minimal 3 hari isolasi itu tak menunjukkan gejala demam atau gangguan pernapasan, baru ia ia dinyatakan selesai isolasi.

Baca juga: Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris Sudah Negatif Covid-19

Hari ini merupakan hari ketiga Idris isolasi mandiri selepas terakhir kali menjalani tes swab PCR dengan hasil negatif.

Hafid mengeklaim, Idris dalam kondisi sehat. Selain itu, ia menampik bahwa keputusan menghadirkan Idris secara virtual akibat desakan kubu lawan.

"Tidak ada semacam persoalan dengan paslon nomor 1 tapi ini lebih kepada kemaslahatan," jelas Hafid.

"Ini demi kemaslahatan dan kenyamanan kepada seluruh peserta yang hadir di debat nanti, agar juga pelaksanaan debat kandidat itu berjalan lancar, tidak mengkhawatirkan, meskipun secara kesehatan beliau dinyatakan layak dan hasil tesnya negatif," pungkasnya.

Debat publik terakhir Pilkada Depok dengan tema "Kerukunan Sosial, Demografi, dan Lingkungan Hidup" hari ini akan disiarkan langsung di stasiun televisi Tv One pada pukul 19.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com