JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wali Kota Depok nomor urut 2, Muhammad Idris mempertanyakan pasangan nomor urut 1 yang dianggap kurang suka dalam menggunakan singkatan-singkatan.
Menurut Idris, penggunaan singkatan-singkatan telah lazim di Indonesia.
"Bro Imam, bagaimana saya lebih dulu bertanya. Kalau enggak salah pasangan nomor 1 berkali-kali mengatakan kurang suka terhadap singkatan-singkatan," ujar Idris.
"Padahal di Indonesia sudah cukup biasa. Ada singkatan SBY, ada singkatan Jokowi, ada singkatan-singkatan UAS, dan sebagainya. Tapi ini sesuatu singkatan yang menurut saya memang benar-benar harus paham kalau tidak, jadi masalah dalam hal patologi sosial itu," kata Idris.
Baca juga: Debat Pilkada Depok Memanas, Afifah Merasa Dilecehkan oleh Imam Budi Hartono
Calon Wakil Wali Kota Depok, Afifah Alia menganggap Idris senang menggunakan singkatan. Bahkan, Afifah menganggap pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok nomor urut 2 senang mendebatkan pendapat para panelis.
"Padahal harusnya Pak Idris biar ke lapangan. Panelis juga pastinya berpendapat dengan bukti dengan data bukan asal bicara," ujar Afifah.
Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Baca juga: Afifah Sindir Hasil 15 Tahun PKS Berkuasa di Depok, Imam: Jawabnya Terlalu Jauh
Ia berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP serta Partai Berkarya di luar parlemen. Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha menjabat Depok 1.
Ia berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu. Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, PSI, serta 7 partai lain di luar parlemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.