Pradi justru menjawabnya dengan berbagai klaim mengenai rencananya lakukan perubahan di sektor pembangunan, utamanya infrastruktur dan integrasi transportasi.
Penjelasan ini langsung menuai reaksi spontan Idris ketika ia diberikan kesempatan berbicara.
"Kalau tidak salah, yang ditanyakan adalah persoalan kependudukan dan aglomerasi," kata Idris yang tampil debat secara virtual karena masih isolasi mandiri setelah terpapar Covid-19.
Baca juga: Debat Pilkada Depok, Pradi: Lembaga Banyak Dikuasai Kelompok Pak Idris
"Bukan persoalan tata ruang. Cermati pertanyaan tersebut," tambahnya.
Idris kemudian menyampaikan berbagai hal mengenai situasi demografi di Kota Depok yang menurutnya juga perlu dibenahi.
Tak hanya itu, Idris juga tampak gerah dengan siasat Pradi, yang kerapkali menganggapnya hanya pandai berwacana.
Ia memanfaatkan kesempatannya untuk balik menyindir Pradi.
"Kami sudah banyak sudah melakukan banyak hal bukan hanya berwacana, bukan hanya berwacana," kata Idris.
"Ngomong perubahan-perubahan padahal Pak Pradi juga merasakan ketika saya ajak kerja sama untuk menjadikan Depok ini 25 daerah terbaik nasional," ungkapnya.
Masuk segmen 3, adu mulut terjadi cukup intens antara Pradi dengan Imam. Saking intens, baik Pradi maupun Imam sampai balas-membalas saat bukan giliran mereka bicara.
Mereka berdua saling tuduh soal siapa yang tak mengerti soal istilah BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane), ketika moderator melempar isu seputar sungai dan situ kepada Pradi.
"Ini persoalan kami selama ini, terkait dengan tanggung jawab, tetapi bukan tidak mungkin kita bisa cari solusinya ketika kita mampu membangun komunikasi yang apik dengan pemerintah pusat, dalam hal ini adalah BWSCC yang memang menangani ini," ujar Pradi.
Politikus Gerindra itu kemudian membeberkan berbagai wacananya soal pelestarian situ di Depok.
Ia juga bicara soal pemanfaatan situ sebagai nilai tawar Depok terhadap DKI Jakarta.
Baca juga: Debat Pilkada Kota Depok, Idris Sindir Paslon Nomor 1 Tak Suka Ditanya Singkatan
Begitu tiba giliran Imam menanggapi, ia langsung menyerang Pradi.