JAKARTA, KOMPAS.com - Deretan gereja-gereja berusia ratusan tahun yang tersebar di sejumlah titik di Kota Jakarta menyimpan sejarah panjang tentang penyebaran agama Kristen di era kolonial.
Bangunan-bangunan bersejarah tersebut hingga saat ini masih berdiri kokoh dan menjalankan fungsinya sebagai rumah peribadatan.
Berikut Kompas.com rangkumkan daftar lima gereja bersejarah di Jakarta yang turut andil dalam penyebaran agama Kristen di nusantara.
Berada di kawasan Petak Sembilan, Jalan Kemenangan III Nomor 47, Kelurahan Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Gereja Katolik Santa Maria de Fatima memiliki arsitektur khas Tiongkok.
Dalam buku Gereja-Gereja Tua di Jakarta karya Adolf Heuken SJ, dibangun pada abad ke-19, bangunan ini awalnya diperuntukkan sebagai kompleks rumah seorang kapitan pada era Batavia bermarga Tjioe.
Pada tahun 1953, rumah sang kapitan bermarga Tjioe ini, kata Yonas, dibeli Paroki Gereja Santo Petrus dan Paulus di Jalan Raya Mangga Besar Nomor 55, Jakarta Barat, karena umat bertambah banyak.
Dua tahun berselang, Stasi Maria de Fatima berkembang menjadi paroki sendiri, Paroki Toasebio.
Baca juga: Jemaat Wajib Daftar Online untuk Ikut Ibadah Natal di Gereja Katedral, Maksimal 20 Persen
Setelah dijadikan bangunan gereja, lahan terbuka di antara pintu gerbang luar dan pintu depan bangunan utama dijadikan gedung gereja.
Sekolah dan asrama dibangun di samping-samping bangunan gereja yang diperuntukkan bagi orang China perantauan atau Hoakiauw (Cina Perantauan).
Karena hingga kini Gereja Santa Maria de Fatima masih mempertahankan struktur bangunan asli, orang kerap menyangka kalau bangunan ini adalah sebuah kelenteng.
Kesan mewah masih terlihat dari atap berbentuk ekor walet, sepasang patung singa, pintu serta jendela berwarna dominan merah, dan ornamen lainnya yang masih dipertahankan.
Interior dari gereja ini juga dihias dengan lampion-lampion dan kipas layaknya kelenteng.
Konstruksi kayu, ukiran, warna merah dan emas mendominasi setiap sudut, termasuk pada altar Gereja.
Empat pilar kayu yang berwarna merah berdiri menopang bagian altar. Di atasnya terdapat ukiran lukisan dari kayu yang memperlihatkan peristiwa Yesus disalib di Bukit Golgota.