Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD: Tanpa PSBB Ketat, Covid-19 di Jakarta Akan Naik Lagi

Kompas.com - 06/12/2020, 16:33 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan, tanpa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat, kemungkinan kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih terus meningkat drastis.

"Tanpa pengawasan (PSBB) ketat ini, sangat mungkin kasus ini naik lagi dengan segala dampaknya," ujar dia saat dihubungi melalui pesan teks, Minggu (6/12/2020).

Gilbert menjelaskan, dampak kenaikan kasus Covid-19 sudah mulai terasa di berbagai sektor mulai dari Rumah Sakit rujukan Covid-19 yang mulai penuh, sampai dengan lahan pemakaman yang kian sempit.

Begitu juga faktor kesehatan setiap tenaga medis yang berjuang selama 10 bulan merawat ratusan ribu pasien Covid-19 di Jakarta.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Anggota DPRD DKI Minta PSBB Ketat Diberlakukan Lagi

Belum lagi dampak ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19 di DKI Jakarta.

"Tidak ada pemulihan ekonomi di negara manapun tanpa dimulai dari penanganan pandemi," kata Gilbert.

Itulah sebabnya, kata Gilbert, PSBB ketat sudah sepatutnya untuk diberlakukan kembali.

Terlebih akan ada libur panjang akhir tahun yang mungkin akan menjadi gelombang baru penularan Covid-19 apabila tidak diberlakukan PSBB ketat.

Dia mengatakan, turunnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan juga menjadi indikator bahwa PSBB ketat memang harus dilakukan sebagai pengingat.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Terus Melonjak, Efektifkah PSBB?

"Kita berharap peningkatan kasus ini sefara bisa diturunkan karena bisa menimbulkan ledakan kasus baru yang tidak terkendali," kata dia.

Seperti diketahui data teranyar 6 Desember 2020 kasus Covid-19 di DKI Jakarta sepanjang tahun 2020 menembus angka 142.630 kasus.

Dari jumlah kasus tersebut, terdapat 129.067 pasien dinyatakan sembuh, 10.784 pasien masih dalam perawatan atau isolasi, dan 2.779 pasien dinyatakan meninggal dunia.

Sedangkan untuk data keterpakaian tempat tidur isolasi di DKI Jakarta pada 29 November sudah di angka 79 persen. Dari 6.129 tempat tidur, sudah terisi 4.851 tempat tidur.

Untuk tempat tidur ICU terisi sebanyak 74 persen. Dari 849 tempat tidur, terdapat 630 tempat tidur sudah terisi pasien Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com