Ia menilai pernyataan Abraham Lincoln itu tepat menggambarkan keberadaan anak-anak muda di DPRD DKI saat ini yang hanya diam menikmati anggaran sebesar itu.
“Kalau saya masih gubernur, jangan mimpi lu bisa dapat uang segini. Saya ingatkan sekali lagi. Jadi sekali lagi, ini kesempatan kalian perbaiki masih ada, termasuk Ima,” kata Ahok kepada Ima.
Ahok pun mengaku marah saat mendengar kabar gaji dan tunjangan anggota DPRD itu diusulkan naik tahun depan.
Terlebih lagi, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, ekonomi masyarakat serba sulit dan pendapatan asli daerah juga turun.
"Kalau mau jagoan harusnya justru minta turun. Saya enggak maksa kalian minta turun, tapi enggak boleh nambah," kata Ahok.
Baca juga: Tepis Kenaikan Gaji, Ketua DPRD DKI: Hanya Penambahan Kegiatan
Sementara itu, Ima dalam kesempatan itu menegaskan tak ada kenaikan gaji dan tunjangan bagi anggota DPRD DKI.
"Sudah clear gaji dan tunjangan tidak ada (kenaikan)," kata Ima.
Menurut Ima, anggaran yang naik hanya untuk kegiatan anggota Dewan turun ke daerah pemilihan (dapil) pada masa reses.
Namun, anggaran itu tak langsung masuk ke kantong anggota Dewan, melainkan dikelola oleh Sekretariat DPRD.
Kenaikan gaji dan tunjangan bagi setiap anggota DPRD DKI sebelumnya diusulkan melalui anggaran Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2021.
Kenaikan RKT itu akan berdampak pada besaran uang yang peroleh masing-masing anggota DPRD selama satu tahun anggaran.
Rancangan anggaran RKT 2021 mencapai Rp 888 miliar untuk 106 anggota DPRD DKI Jakarta.
Artinya, setiap anggota Dewan akan mengantongi uang sebesar Rp 8,3 miliar dalam setahun atau Rp 689 juta per bulan jika usulan anggaran itu lolos.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.