JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya akan mendalami penghalangan yang dialami penyidik saat mengantarkan surat panggilan kedua untuk pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Penghalangan itu dilakukan oleh massa di dekat rumah Rizieq di daerah Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2020.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pengusutan itu dilakukan untuk mengetahui unsur penghalangan tersebut.
"Kalau memang ada unsur persangkaan Pasal 216 (KUHP) akan kita tindak tegas," ujar Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Hari Ini, Rizieq Shihab Akan Diperiksa Polisi Terkait Pelanggaran Protokol Kesehatan di Petamburan
Adapun, Pasal 216 KUHP ayat (1) berbunyi: Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan undang-undang yang dilakukan oleh salah seorang pejabat tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak Rp 9.000.
Oleh karena itu, kata Yusri, saat ini jajarannya telah mendalami kasus penghalangan tersebut sebelum nantinya akan mengambil tindakan.
"Nanti kita akan dalami terlebih dahulu semuanya," kata Yusri.
Sebelumnya, sejumlah orang tergabung dalam Laskar FPI itu membuat barikade untuk menghalangi penyidik saat mengantarkan surat panggilan kedua Rizieq.
Polisi pun membenarkan adanya peristiwa itu. Namun, surat panggilan untuk Rizieq akhirnya diterima oleh perwakilan FPI.
"Surat (panggilan terhadap Rizieq) sudah diterima. Yang menerima Ustaz Eko," ujar Yusri, Rabu (2/12/2020).
Baca juga: Rizieq Shihab Diperiksa Polisi Senin Depan, FPI Ingatkan Simpatisan Tak Datangi Polda Metro
Penyidik dapat mengirim surat panggilan itu setelah memberikan pemahaman kepada sejumlah orang yang menghalang-halangi tugas mereka.
"Kami menyampaikan kepada mereka, kami sebagai petugas kepolisian memiliki tugas, punya dasar hukum," kata Yusri.
Diketahui, pelayangan surat panggilan kedua dilakukan setelaj Rizieq tidak hadir dalam agenda pemeriksaannya pada Selasa (1/12/2020).
Wakil Sekretaris Umum sekaligus Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar mengatakan, ketidakhadiran Rizieq Shihab memenuhi panggilan polisi bukan karena mangkir dari kasus pelanggaran protokol kesehatan yang menyeret namanya.
Namun, kata Aziz, pemanggilan itu telah diwakili olehnya sebagai kuasa hukum.