Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Ketum PA 212 Slamet Maarif Dirusak, Polisi Sebut Belum Ada Laporan Resmi

Kompas.com - 08/12/2020, 05:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Mobil milik Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif dirusak oleh orang tak dikenal ketika diparkir di dekat rumahnya di Cimanggis, Depok, Minggu (6/12/2020) dini hari.

Namun, Slamet disebut belum melaporkan insiden itu secara resmi ke kepolisian.

“Kami bikin LP temuan jadinya walaupun kan harusnya beliaunya bikin LP, harusnya. Tapi beliau alasannya karena kesibukan,” kata Kapolsek Cimanggis AKP Agus Choeron kepada wartawan, Senin (7/12/2020).

"Sampai terakhir saya cek TKP, saya menyarankan beliau untuk buat laporan, tapi enggak bikin. Makanya kami bikinkan LP temuan,” ungkap dia.

Baca juga: Rumah Slamet Maarif Dilempar Batu, Tetangga: Pelaku 2 Orang Berboncengan

 

Agus menyebutkan, kronologi perusakan mobil itu disampaikan secara lisan oleh Slamet kepadanya.

Ia mengaku sempat meminta akses langsung kamera CCTV yang terpasang di garasinya, namun Slamet hanya berkenan memperlihatkan rekaman layar kamera CCTV yang direkam menggunakan ponsel.

"Kami kan enggak bisa maksain itu (buka akses kamera CCTV), toh itu privasi beliaunya. Saya dikasih tahu oleh yang bersangkutan, telah terjadi perusakan terhadap mobilnya yang memang garasinya jauh dengan rumah tinggalnya, sekitar 10-15 meter," tutur Agus.

"Kelihatan ada orang, tapi kan kamera CCTV-nya karena saya dapat dari handphone, burek-burek gitu," tambahnya.

Baca juga: Slamet Maarif: Rizieq Shihab Bukan Takut Pulang, tapi Terhalang Kepentingan Politik

 

Agus berujar, dari rekaman itu, samar terlihat ada 3-4 orang yang masuk ke garasi.

Mereka tidak terpantau lebih detail karena kamera CCTV mengarah ke satu sisi mobil.

"Karena (pelaku) mengerjakan di balik kamera CCTV, jadi enggak kelihatan, kaca yang dipecahkan pun enggak kelihatan," ujar Agus.

Akibat perusakan itu, kaca mobil Slamet dilaporkan pecah berbentuk dua lubang di sisi kiri, diduga akibat benda runcing.

Kemudian, sisi kiri belakang mobil bercat hitam itu juga disemprot piloks berwarna merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com