Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Massa Rizieq Shihab, Klaster Petamburan, hingga Status Zona Merah Covid-19

Kompas.com - 08/12/2020, 06:17 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah rumah pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di RW 004, Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, ditetapkan sebagai zona merah Covid-19.

Informasi tersebut berdasarkan data terbaru yang diperbarui Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga 3 Desember 2020 dalam laman corona.jakarta.go.id.

Wilayah rumah Rizieq telah masuk kategori zona merah Covid-19 sejak update data per 26 November 2020.

Untuk diketahui, RW yang berstatus zona merah artinya memiliki tingkat risiko tinggi penularan Covid-19.

Baca juga: Wilayah Rumah Rizieq Shihab Masuk Zona Merah Covid-19

Adapun hingga 3 Desember 2020, jumlah RW yang berstatus zona merah di Jakarta adalah 32 RW. RW zona merah itu tersebar di lima wilayah kota administrasi.

Wilayah Jakarta Pusat memiliki RW zona merah terbanyak di Ibu Kota, yakni 12 RW.

Kemudian, disusul 11 RW di Jakarta Selatan, 6 RW di Jakarta Timur, 1 RW di Jakarta Utara, dan 2 RW di Jakarta Barat. 

Kerumunan massa sambut Rizieq Shihab

Sebelum RW 004 Kelurahan Petamburan ditetapkan sebagai zona merah Covid-19, kerumunan massa Rizieq diketahui terjadi di sana.

Kerumunan massa pertama kali terjadi saat Rizieq pulang dari Arab Saudi pada 10 November 2020.

Setibanya di Tanah Air, simpatisan FPI menyambut kedatangan pemimpinnya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Penyambutan kedatangan Rizieq itu menyebabkan aktivitas di bandara lumpuh selama lima jam, terhitung dari pukul 05.00 hingga pukul 10.00 setelah Rizieq meninggalkan bandara.

Baca juga: Ketika Bandara Soekarno-Hatta Lumpuh 5 Jam Imbas Kepulangan Rizieq Shihab

Pada hari itu, kerumunan massa juga terjadi di sekitar kediaman Rizieq di RW 004 Kelurahan Petamburan.

Bahkan, Kepolisian harus menutup satu jalur di Jalan KS Tubun, Petamburan. Satu jalur yang ditutup adalah jalur dari Tanah Abang menuju Slipi.

Walaupun baru tiba dari luar negeri dan berinteraksi dengan kerumunan massa, Rizieq Shihab tak menjalankan isolasi mandiri.

Rizieq Shibab justru menerima tamu di rumahnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah salah satu tamu yang datang ke kediaman Rizieq.

Kemudian, deklarator Partai Ummat Amien Rais juga menemui Rizieq Shihab di rumahnya pada 11 November 2020.

Acara pernikahan putri Rizieq Shihab

Empat hari setelah kedatangannya ke Tanah Air, Rizieq kembali menggelar acara yang mengundang kerumunan massa di rumahnya.

Dia menggelar acara pernikahan putrinya sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada 14 November 2020.

Panitia penyelenggara pernikahan putri Rizieq memperkirakan jumlah tamu yang hadir mencapai 10.000 orang.

Banyaknya jemaah yang akan hadir dalam acara tersebut tidak dilarang oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tingkat pusat.

Baca juga: Satgas Covid-19 Antar 20.000 Masker untuk Pernikahan Putri Rizieq Shihab

Satgas justru memfasilitasi acara tersebut dengan menyumbang hand sanitizer dan 20.000 masker.

Namun, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo membantah hal tersebut adalah bentuk dukungan pada gelaran pernikahan putri Rizieq.

Menurut Doni, pemberian masker tersebut merupakan langkah terakhir setelah sebelumnya kegiatan kerumunan di Petamburan tidak dapat dicegah walaupun pemerintah telah memberikan imbauan.

"Langkah pemberian masker juga semata-mata untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat agar tidak terpapar Covid-19," kata Doni dalam keterangan tertulis yang diunggah akun Facebook BNPB Indonesia.

Sehari setelah gelaran pernikahan putri Rizieq, Satpol PP DKI Jakarta mengenakan sanksi denda administratif sebesar Rp 50 juta atas pelanggaran protokol kesehatan pencegahan Covid-19 kepada Rizieq dan FPI.

Rizieq pun langsung membayar denda tersebut.

Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan, Rizieq Shihab dan FPI Didenda Rp 50 Juta

Tak berhenti sampai di situ, polisi juga melakukan gelar perkara terkait acara kerumunan massa Rizieq karena polisi menemukan unsur pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.

Polda Metro Jaya memanggil sejumlah jajaran Pemprov DKI Jakarta guna dimintai klarifikasi tentang acara kerumunan yang diadakan pemimpin FPI tersebut.

Mereka yang diperiksa sebagai saksi di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Wali Kota Jakarta Pusat yang kala itu dijabat Bayu Meghantara, dan Kasatpol PP DKI Arifin.

Dua hari pasca-kerumunan massa pada acara pernikahan Rizieq, perwira tinggi Kepolisian dan pejabat utama Pemprov DKI dicopot dari jabatannya.

Pertama, Irjen Nana Sujana dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya. Dia dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 di wilayahnya.

Kedua, Mabes Polri mencopot Kombes Heru Novianto dari jabatannya sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat. Heru dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya pada Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.

Baca juga: Ada Unsur Tindak Pidana, Kasus Kerumunan Rizieq Shihab di Petamburan Naik ke Penyidikan

Lalu, Kementerian Agama membebastugaskan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tanah Abang Sukana karena dianggap mengabaikan penerapan protokol kesehatan dalam proses pencatatan pernikahan putri Rizieq Shihab.

Sukana lalu dimutasi sebagai penghulu di wilayah Jakarta Pusat.

Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andono Warih juga dicopot dari jabatannya terhitung tanggal 24 November 2020.

Keduanya dianggap melanggar aturan karena memfasilitasi acara Rizieq Shihab tersebut.

Fasilitas yang dipinjamkan saat acara pernikahan putri Rizieq itu berupa sejumlah toilet portabel. Pemberian fasilitas itu dianggap melanggar instruksi Anies.

Keduanya pun langsung dimutasi menjadi anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) sampai ada penugasan selanjutnya.

Muncul klaster Petamburan

Satgas Covid-19 pun langsung bergerak cepat melacak penularan virus SARS-CoV-2 di sekitar kediaman Rizieq.

Sebab, Setiyanto yang saat itu menjabat sebagai lurah Petamburan dinyatakan terpapar Covid-19.

Setiyanto diketahui sempat memantau acara pernikahan putri Rizieq Shihab yang menimbulkan kerumunan massa di wilayah Petamburan.

Pelacakan yang dilakukan Satgas menemukan sebanyak 38 orang di wilayah Petamburan yang dinyatakan positif Covid-19 hingga 24 November 2020.

Namun hingga kini, Satgas Covid-19 tidak pernah mengungkap kembali jumlah warga Petamburan yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Kapolda Metro Sebut Ada Klaster Covid-19 Dampak Kerumunan di Petamburan dan Tebet

Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran menyebutkan adanya klaster Covid-19 di kawasan Petamburan setelah terjadi keramaian pada acara pernikahan putri Rizieq Shihab.

"Telah terjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jakarta, yakni klaster akad nikah di Petamburan dan klaster Tebet," ujar Fadil pada 22 November 2020.

TNI-Polri kemudian melaksanakan tes cepat Covid-19 di SDN Petamburan I Gang IV, hanya 500 meter dari Petamburan III atau markas FPI, untuk menindaklanjuti adanya klaster baru tersebut.

Di sisi lain, publik mengetahui kabar bahwa Rizieq Shihab sempat dirawat di Rumah Sakit Ummi Bogor pada 25 November 2020.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pihak rumah sakit menyebutkan bahwa Rizieq kelelahan karena aktivitas yang padat setelah tiba di Tanah Air.

Rizieq kemudian menjalani tes swab bersama tim medis MER-C tanpa sepengetahuan Satgas Covid-19 Kota Bogor maupun pihak RS Ummi.

MER-C merupakan sebuah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis serta bersifat non-profit.

Baca juga: MER-C Akui Tak Laporkan Hasil Swab Test Rizieq ke Dinkes, Ini Alasannya

MER-C belakangan diketahui tidak terdaftar sebagai pihak yang dirujuk untuk melakukan tes Covid-19 serta tidak tercatat punya laboratorium untuk melakukan tes Covid-19.

Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad menyatakan, tim medis MER-C hanya bertugas sebagai dokter pribadi Rizieq.

Tim medis MER-C bekerja sama dengan salah satu laboratorium untuk menganalisis hasil tes swab itu.

Namun, Sarbini enggan mengungkapkan laboratorium apa yang diajak bekerja sama.

Sarbini juga tidak membuka hasil tes swab Rizieq. MER-C, kata dia, hanya melaporkan hasil tes swab kepada Rizieq dan keluarga.

MER-C juga tak melaporkan hasil tes swab Rizieq kepada Dinas Kesehatan ataupun Satgas Covid-19.

Sebab, berdasarkan aturan, semestinya pihak laboratorium yang wajib melaporkan hasil tes swab itu.

Namun, Sarbini tak bisa memastikan apakah laboratorium yang diajak kerja sama itu melaporkan hasil tes swab Rizieq ke pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com