Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penemuan Mayat Korban Mutilasi di Bekasi, Potongan Tangan Ditemukan di Tong Sampah

Kompas.com - 08/12/2020, 11:16 WIB
Walda Marison,
Nursita Sari

Tim Redaksi

3. Tangan kiri ditemukan di tempat sampah

Setelah melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan potongan tangan kiri di tempat sampah tak jauh dari lokasi penemuan mayat.

"Kami mendapatkan potongan lengan kiri di salah satu tempat sampah di RT 001 RW 013 Kelurahan Kayuringin oleh petugas sampah," kata Widjonarko.

Potongan tangan kiri itu ditemukan oleh seorang petugas kebersihan pada Senin pagi.

Baca juga: Polisi Temukan Potongan Tangan Kiri di Tong Sampah Dekat Jasad Korban Mutilasi di Bekasi

Sampah yang ada di tempat tersebut, lanjut Wijonarko, merupakan gabungan dari berbagai tempat pembuangan, yakni RT 003, 006, dan 002 RW 019.

Berdasarkan fakta tersebut, Widjonarko menilai tak menutup kemungkinan bagian tangan itu berasal dari salah satu tempat sampah di tiga RT tersebut.

Tangan tersebut pun dibawa penyidik untuk diperiksa lebih lanjut oleh tim forensik.

4. Korban diduga baru dibunuh

Widjonarko menduga mayat korban mutilasi tanpa identitas ini belum lama dibunuh oleh pelaku.

Dugaan itu muncul lantaran tak ada bagian tubuh yang lebam tanda sudah membusuk.

"Diperkirakan baru (dibunuh) karena kondisi tubuh belum ada lebam atau baru sehari," kata Widjonarko.

Namun demikian, polisi tetap akan menunggu hasil pemeriksaan forensik untuk memastikan jarak waktu korban dibunuh hingga ditemukan warga.

Baca juga: Polisi Sebut Korban Mutilasi di Kalimalang Belum Lama Dibunuh

Pernyataan tersebut pun didukung dengan fakta yang didapati Heri Wibowo selaku petugas kebersihan yang menemukan tangan di tempat sampah.

Kala itu, Heri yang tengah mencari sampah di tempat pembuangan menemukan sebuah plastik hitam. Tanpa curiga sama sekali, dia berusaha membuka plastik tersebut.

Ternyata plastik itu berisi potongan tangan.

"Terus ada kantong plastik hitam. Terus saya sobek kirain rongsokan botol atau apa. Ternyata itu tangan. Masih ada darah segarnya," kata Her saat ditemui di lokasi tempat sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com