Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan FPI soal Rekaman Suara Laskarnya Ingin Tabrak Mobil Penguntit

Kompas.com - 08/12/2020, 12:28 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekaman suara yang disebut percakapan antara anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di jalan tol beredar di internet. Dalam rekaman suara selama 19 menit 46 detik itu, para laskar FPI pengawal Rizieq Shihab tengah berkoordinasi untuk menghadapi kendaraan yang menguntit mereka. 

Seorang anggota laskar sempat menginstruksikan ke anggota laskar lainnya agar menabrak mobil penguntit.

Baca juga: FPI Beberkan Identitas 6 Pengawal Rizieq yang Ditembak Mati Polisi

Berikut sebagian transkrip rekaman percakapan antara para anggota laskar itu:

- Siap siap siaga, siap siap bulan 1 meluncur
- Akses madar apa sudah meluncur, ada posisi di mana?
- Mobil putih POI depan kita nih, silver, silver, mobilio mobilio silver. Pelat belakangnya POI, nih ada di depan kita nih Bang Odon
- Suruh bikin sayap, jangan satu jalur, bikin sayap kanan kiri
- Monitor Bang Odon, KJD sebelah kiri nih ane lagi pantau ya, ane ke depan dikit nih. Ok? KJD yang mobil kedua
- Chevrolet maju
- Dimana Ti posisinya, posisi?
- Ada Avanza hitam tubruk saja pelat nomor yang tadi
- KJD juga ikutin Don dari tadi siang, KJD yang kita uber kita yang sudah tiga hari dari Manggarai infonya
- Udah tubruk saja kalau misal ketemu langsung tubruk, ada di belakang dia

Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman, Selasa (8/12/2020), membenarkan bahwa rekaman itu merupakan suara percakapan para anggota laskar FPI. Menurut dia, percakapan itu adalah saat para laskar mengawal rombongan Rizieq pada Senin dini hari kemarin. 

Soal perintah untuk menabrak mobil penguntit, Munarman menilai bahwa hal itu merupakan respon wajar karena keberadaan penguntit dianggap membahayakan nyawa Rizieq Shihab.

Anggota laskar berupaya menjauhkan para penguntit dari iring-iringan kendaraan Rizieq.

"Tentu saja sebagai tim pengawal dan pengaman, respon dari tim adalah mengamankan rombongan IB HRS (Rizieq) dan keluarga dari pihak yang menggangu tersebut, dengan cara menjauhkan mobil para pengganggu agar tidak masuk kedalam rombongan keluarga IB HRS dan tidak melakukan manuver mepet ke mobil rombongan keluarga IB HRS," katanya.

Munarman menegaskan, para penguntit tak mengenakan seragam polisi serta mobil polisi. Mereka juga tak menunjukkan identitas atau pun lencana polisi.

Baca juga: Beda Penjelasan Polisi dan FPI soal 6 Simpatisan Rizieq Shihab yang Tewas Ditembak

 

Munarman menyebutkan, para penguntit itu justru memepet mobil rombongan Rizieq. Hal itu, kata dia, membahayakan keselamatan Rizieq dan keluarganya.

Saat ditanya, apakah dalam upaya menjauhkan mobil penguntit itu memang ada penabrakan yang dilakukan laskar FPI, Munarman belum menjawab pesan singkat dari Kompas.com hingga berita ini dilaporkan.

Munarman mengaku kehilangan kontak dengan satu mobil yang berisi enam laskar FPI setelah mereka berhadapan dengan penguntit di Tol Jakarta-Cikampek.

Dia baru mengetahui bahwa enam tersebut tewas ditembak mati polisi berdasarkan konferensi pers Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, Senin siang kemarin.

"Ketika Kapolda Metro Jaya melakukan konferensi pers dan memberikan informasi bahwa enam laskar tersebut ditembak mati, barulah kami mengetahui kondisi keenam orang laskar yang ada dalam mobil," ujar Munarman.

Munarman membantah keterangan polisi bahwa enam laskar FPI itu menyerang polisi terlebih dahulu dengan senjata api dan senjata tajam. Ia menegaskan, polisi yang tak berseragam lebih dulu berusaha mengadang dan menghentikan kendaraan Rizieq.

Halaman:


Terkini Lainnya

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com