DEPOK, KOMPAS.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mengaku telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi terhadap munculnya kasus-kasus baru akibat Pilkada Depok 2020 yang digelar besok, Rabu (9/12/2020).
"Kalau untuk penanganan, seluruh Puskesmas, satgas, seluruhnya siaga," ujar juru bicara satgas, Dadang Wihana, kepada wartawan pada Selasa (8/12/2020).
"Untuk memonitor perkembangan pasca-Pilkada, kita sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, misalnya penyediaan swab PCR tambahan," imbuhnya.
Dadang menambahkan, penambahan kapasitas pemeriksaan PCR di Depok memang sedang digodok oleh satgas.
Baca juga: Besok Pilkada, Depok Jadi Zona Merah Covid-19 Lagi Pekan Ini
Tantangannya, yakni menambah tenaga pengambil swab yang disebut masih kurang untuk mencapai target tes harian.
Saat ini, pengambilan swab dilakukan melalui Puskesmas, lalu sampelnya dibawa ke Labkesda Kota Depok yang diklaim mampu mengecek sekitar 400 sampel per hari.
"Kita nanti akan memfungsikan juga RSUD untuk alat lab, agar bisa meningkatkan kapasitas kita. Di labkesda ada 2, RSUD nanti 2, dan kita juga kerjasama dengan Rumah Sakit Hermina untuk penambahan itu," jelas Dadang.
"Penambahan itu akan kita lanjutkan untuk mengantisipasi Pilkada ini," tutupnya.
Meski digelar di tengah pandemi, KPU Kota Depok memasang target partisipasi pemilih pada Pilkada Depok hingga 77,5 persen.
Padahal, Depok punya riwayat masalah dengan partisipasi pemilih bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Pada Pilkada 2010, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya 54,28 persen.
Baca juga: Pilkada 2020 yang Dibayangi Lonjakan Kasus Covid-19
Lalu, pada Pilkada 2015, partisipasi pemilih hanya naik tipis jadi 54,53 persen.
Kini, di tengah wabah, sejumlah lembaga telah memetakan kerawanan Pilkada Depok karena penyebaran virus corona.
Dalam pemetaan yang dilakukan Bawaslu RI, Kota Depok dinilai berisiko paling tinggi ditolak warga karena faktor pandemi, dengan skor 100.
Senada, lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menetapkan Depok sebagai wilayah penyelenggara Pilkada 2020 dengan potensi penyebaran Covid-19 tertinggi se-Indonesia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.