Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jenazah Pengawal Rizieq Dishalatkan di Masjid Petamburan, Wartawan dan Warga Dilarang Ambil Gambar

Kompas.com - 08/12/2020, 21:24 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana di sekitar markas Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III, Petamburan, Jakarta Pusat, ramai, Selasa (8/12/2020) malam.

Massa berkumpul untuk menyambut kedatangan enam jenazah anggota FPI yang tewas ditembak polisi dalam baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek.

Enam jenazah akan disemayamkan di Masjid Al Islah Petamburan, Jakarta Pusat, sebelum dimakamkan.

Para Laskar FPI melakukan penjagaan ketat di sekitar jalan masuk ke Petamburan III. Wartawan hingga warga dilarang mengambil gambar.

Baca juga: Enam Jenazah pengawal Rizieq Dishalatkan di Masjid Petamburan

Pantauan Wartakotalive.com, pria berseragam putih FPI memenuhi depan Jalan Petamburan III.

Mereka memblokade jalan tersebut dan melarang awak media masuk. Mobil berderet terparkir di Jalan KS Tubun arah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Lalu lintas terpantau ramai lancar karena hal tersebut. Namun demikian, tidak terpantau aparat Polisi atau TNI berseragam yang berjaga di sekitar lokasi.

Awak media atau warga yang melintas dilarang mengambil gambar.

Beberapa anggota FPI tidak segan menghampiri awak media yang memotret dengan kamera handphone.

Bahkan mereka mengejar dan meneriaki warga yang berkendara sambil memvideokan suasana setempat.

"Woy-woy itu jangan foto-foto," teriak seorang berseragam FPI.

Baca juga: Polisi Akan Buktikan 2 Pistol dan Senjata Tajam Milik Simpatisan Rizieq Shihab yang Tewas

Bahkan satu pria berbaju koko langsung buru-buru naik angkutan umum saat memotret suasana tersebut.

Seperti dikutip Antara, jenazah pertama diangkut menggunakan satu unit armada ambulans sekitar pukul 20.29 WIB, dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sebelumnya, polisi melakukan pengawasan intensif terhadap kendaraan ambulans jenis minibus yang mengantre di pelataran parkir RS Polri.

Beberapa di antaranya tampak logo FPI yang menempel di bagian mobil.

Polisi mengecek isi dalam mobil menggunakan "metal detector" serta mengecek keterangan dari sopir.

Baca juga: Penjelasan FPI soal Rekaman Suara Laskarnya Ingin Tabrak Mobil Penguntit

Iring-iringan jenazah keluar melalui pintu timur yang mengarah ke Tol Dalam Kota Jakarta di dekat Gedung Promoter dengan dikawal kendaraan polisi.

Tampak di lokasi Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo beserta jajaran serta Politisi Gerindra Fadli Zon yang mendampingi keluarga almarhum.

Pemulangan jenazah pengawal Rizieq Shihab dilakukan setelah Tim Forensik RS Polri menyelesaikan proses otopsi selama lebih kurang 30 jam.

Jenazah kemudian dipulangkan kepada keluarga setelah seluruh berkas administrasi rumah sakit diselesaikan perwakilan ahli waris.

Muslih, paman salah satu pengikut Rizieq yang tewas, Andi Oktiawan sebelumnya mengatakan, keluarga berniat menshalatkan jenazah almarhum di Petamburan sebelum dimakamkan di sejumlah lokasi pemakaman.

Terkait lokasi pemakaman, kata Muslih, diserahkan lokasinya kepada masing-masing keluarga.

"Jadi tidak semuanya dimakamkan dalam satu lokasi. Diserahkan kepada keputusan keluarga. Kalau kami rencana di Mega Mendung," katanya.

Adapun politisi Gerindra Fadli Zon mengkritisi otopsi jenazah yang dianggap terlalu lama.

"Ini sudah 30 jam, sudah terlalu lama. Alasan mereka belum selesai otopsi, padahal sore tadi sudah ada statement otopsi selesai," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com