Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idris-Imam Klaim Unggul di Pilkada Depok, Pradi: Tidak Masalah, yang Penting Hasil Resminya

Kompas.com - 09/12/2020, 18:33 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut 1, Pradi Supriatna menanggapi santai klaim keunggulan pasangan calon Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono atas pasangan calon Pradi-Afifah.

Klaim keunggulan pasangan Idris-Imam atas Pradi-Afifah sebelumnya disampaikan di Rumah Relawan Idris di Cilodong, Depok, Rabu (9/12/2020).

“Tidak masalah. Silakan saja. Yang penting kita lihat hasilnya nanti seperti apa diumumkan oleh lembaga yang memang resmi,” kata Pradi di Warung Betawi Ngoempoel, Tanah Baru, Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (9/12/2020) sore.

Pradi mengatakan, tim pemenangan Idris-Imam boleh-boleh saja mengumumkan kemenangan.

Baca juga: Pilkada Depok, Idris-Imam Klaim Ungguli Pradi-Afifah dalam Hitung Cepat Internal

Bagi dia yang paling penting adalah hasil akhirnya nanti.

“Silakan saja. Tidak masalah bagi kami yang penting adalah nanti hasil resminya. Karena sekarang masih berjalan (perhitungan). Kita hormati itu. Kita hormati hasil perhitungan untuk real-nya nantinya,” ujar Pradi.

Sebelumnya, Ketua tim pemenangan pasangan Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono, Mohammad Hafid Nasir mengeklaim unggul berdasarkan hitung cepat internal.

Hafid mengatakan, berdasarkan hasil hitung cepat sementara dari 75 persen data yang telah masuk, pasangan calon nomor 2 unggul dengan perolehan suara 55,38 persen.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 1 Pradi Supriatna dan Afifah Alia mendapat suara 44,62 persen.

"Alhamdulilah kami bersyukur atas hasil ini, tentu ini adalah buah kerja keras para partai pengusung, relawan, dan warga Depok sekalian yang telah mendukung dan memenangkan Idris-Imam," kata Hafid di hadapan relawan Idris-Imam di rumah relawan di Cilodong, Depok, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Quick Count Voxpol Centre Data 93,6 Persen: Idris-Imam 53,4 persen, Pradi-Afifah 46,6 Persen

Hafid mengatakan, Idris-Imam akan berkomunikasi dengan semua pihak terkait hasil hitung cepat ini.

Paslon nomor urut 2 tersebut juga akan mengawal suara warga sampai pengumuman resmi oleh KPU.

Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana.

Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.

Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.

Baca juga: Di Hadapan Relawan, Imam Budi Sampaikan Permohonan Maaf kepada Pradi dan Afifah

Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP.

Sementara itu, Pradi Supriatna, kader Gerindra sekaligus wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha mendepak mantan kompatriotnya itu.

Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.

Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 partai di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com