DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris menggunduli rambut tiga relawannya di Rumah Relawan Idris, Cilodong, pada Rabu (9/12/2020) malam.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk selebrasi atas kemenangan yang diklaim Mohammad Idris dan wakilnya, Imam Budi Hartono, di Pilkada Depok, berdasarkan hasil hitung cepat tim internal mereka.
Pantauan Kompas.com, mesin pencukur yang dipakai Idris sempat macet ketika hendak menggunduli rambut relawannya.
Berniat melumasi mesin itu, salah satu anggota tim pemenangan menyemprotkan hand sanitizer.
Baca juga: Jika Menangi Pilkada Depok, Idris-Imam Berencana Sambangi Pradi-Afifah
Namun, mesin pencukur itu justru makin kesat.
"Lepas dulu jimatnya, Pak Kyai," seloroh salah satu relawan kepada Idris yang tampak kesulitan menggunduli rambut relawan yang sudah menunduk di hadapannya.
Menyerah, Idris akhirnya batal menggunduli mereka.
"Ya sudah, simbolis saja, simbolis," kata Idris.
Dua orang relawan lain pun maju bergantian untuk minta dicukur sebagian rambutnya oleh Idris.
Selebrasi itu diwarnai sorak-sorai para relawan lain.
Baca juga: Pilkada Depok, Idris-Imam Klaim Ungguli Pradi-Afifah dalam Hitung Cepat Internal
"Ganti saja itu, ganti, rambutnya sudah sedikit," celetuk salah satu relawan terhadap relawan yang sudah setengah gundul dan akan dicukur Idris.
Dalam deklarasi kemenangan versi hitung cepat tim internal, Idris membesarkan hati para relawan dan partai pengusung.
Ia juga meminta agar segala hiruk-pikuk soal perbedaan pilihan politik selesai di sini, namun meminta para relawannya tetap gigih mengawal rekapitulasi penghitungan suara di KPU Kota Depok.
"Saya yakin tidak ada yang merasa paling berjasa dalam kesuksesan ini. Kita semua berjasa. Sekecil apa pun yang pernah dilakukan oleh kita dan oleh teman-teman, jangan dianggap sebagai sesuatu yang kecil," ungkap wali kota petahana itu
"Saya ingin mengingatkan bahwa ini baru hitungan cepat, quick count. Saya dengar, laporan dari penyelenggara Pilkada, suara yang baru selesai dihitung masuk ke KPU baru 45 persen dan persentasenya kita tetap masih unggul," lanjut Idris.