Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Tersangka Pelaku Mutilasi di Bekasi: Pengamen dan Masih Belia

Kompas.com - 10/12/2020, 11:03 WIB
Ivany Atina Arbi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Baru-baru ini, warga Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia. Belakangan diketahui, potongan tubuh tersebut milik pemuda berinisial DS (24) yang dibunuh dan dimutilasi seseorang remaja berinisial A (17).

Perhatian pun tertuju pada tersangka pelaku yang masih belia. Apa saja fakta terkait tersangka pelaku mutilasi tersebut? Simak ulasan berikut:

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi DS di Bekasi

Pengamen

Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, tersangka pelaku adalah warga Jakasampurna, Bekasi Barat. Tersangka merupakan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Sehari-hari, A diketahui sebagai pengamen dan manusia silver (pengemis yang mengecat tubuhnya dengan racikan cat sablon warna perak/silver dan minya tanah).

"Pekerjaannya ngamen dan manusia silver. Berstatus yatim piatu sejak umur 10 tahun," kata Alfian, Rabu (9/12/2020).

Alfian menambahkan, A ditangkap saat sedang bermain Play Station di dekat rumahnya pada Rabu dini hari. Saat itu polisi dari Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan di rumahnya sekitar pukul 01.00 WIB.

A tidak melakukan perlawasaan ketika diringkus polisi. Dia langsung mengakui semua perbuataannya kala ditanya petugas.

A kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Motif Mutilasi Pemuda di Bekasi | Kondisi Jenazah Pengawal Rizieq

Lakukan mutilasi karena kerap disodomi korban

Pada kesempatan terpisah, Kasubag Humas Polres Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing mengatakan, A memutilasi DS karena kesal. Dia kerap mendapat pelecehan seksual dari korban.

"Pelaku kesal dengan korban karena dipaksa sodomi berkali-kali oleh korban," kata Erna, Rabu kemarin.

Erna tidak menjelaskan berapa kali pelecehan terjadi. Ia juga tidak membeberkan kapan peristiwa pembunuhan dan pemotongan jenazah DS dilakukan.

Potongan tubuh DS ditemukan di pinggir Kalimalang, Senin lalu. Beberapa potong pakaian yang diduga milik DS juga ditemukan di sekitar jasadnya.

Ada potongan tubuh korban yang ditemukan di pinggir sungai di kawasan Kayuringin, Bekasi Selatan.

Tak lama berselang, seorang petugas keberishan menemukan potongan tangan di tempat pembuangan sampah yang tak jauh dari lokasi penemuan badan korban.

Keseluruhan potongan tubuh tersebut kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, guna diperiksa tim forensik.

Baca juga: Dua Kaki Korban Mutilasi di Bekasi Ditemukan di Tong Sampah, Kepala di Sungai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com