Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Tetangga Pelaku Mutilasi di Bekasi: Korban Menginap Tiap Akhir Pekan

Kompas.com - 11/12/2020, 15:17 WIB
Ivany Atina Arbi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tetangga dari pelaku mutilasi di Bekasi, Jawa Barat, Emas Jumiarti mengaku kenal dengan sosok korban berinisial DS (24) lantaran sering menginap di kontrakan pelaku, A (17), yang berada di sebelah rumahnya.

Emas mengungkapkan bahwa DS kerap menginap di rumah A.

Biasanya, lanjut Emas, DS datang setiap Sabtu siang atau malam, lalu menginap hingga Minggu malam.

"Minggu pagi biasanya mereka olahraga. Siang atau malamnya, si korban pulang," tutur perempuan 45 tahun tersebut seperti dilansir Tribun Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Emas mengaku terakhir bertemu dengan korban pada Sabtu (5/12/2020) sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, DS bertanya keberadaan A yang sedang tidak ada di tempat.

"Dia sempet nanya ke saya pelaku ke mana. Saya bilang enggak tahu, terus dia nunggu di bangku depan rumah saya ini," terangnya.

Baca juga: Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Bekasi, Pelaku Dilecehkan Korban hingga 50 Kali

Tak lama berselang, A tiba di rumah dan keduanya masuk bersama ke kontrakan A.

Emas mengaku bertemu lagi dengan A, keesokan harinya, namun ia tidak melihat DS lagi.

"Nah itu korban enggak tahu kapan pulangnya. Tahu-tahu si pelaku udah sendirian aja," ujar Emas.

Pada Minggu (6/12/2020) sore, Emas mendengar suara aneh dari kontrakan A. Aroma tak sedap juga tercium dari sana.

Perempuan itu sempat bertanya apa yang dilakukan oleh pemuda tersebut, lalu A menjawab bahwa ia sedang memasang ubin lantai.

Sementara bau tidak enak itu, menurut A, merupakan bau pilok karena ia juga tengah mengecat barang-barang miliknya.

Emas sama sekali tak menaruh curiga setelah mendengar keterangan dari tetangganya tersebut.

Baca juga: Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Bekasi, Pelaku Dilecehkan Korban hingga 50 Kali

Sebelumnya diketahui bahwa A membunuh dan memutilasi DS lantaran kesal karena sering disodomi. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (5/12/2020).

Setelah membunuh korban, pelaku memutilasi tubuhnya menjadi empat bagian lalu membuangnya di tempat berbeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com