JAKARTA, KOMPAS.com - Tetangga dari pelaku mutilasi di Bekasi, Jawa Barat, Emas Jumiarti mengaku kenal dengan sosok korban berinisial DS (24) lantaran sering menginap di kontrakan pelaku, A (17), yang berada di sebelah rumahnya.
Emas mengungkapkan bahwa DS kerap menginap di rumah A.
Biasanya, lanjut Emas, DS datang setiap Sabtu siang atau malam, lalu menginap hingga Minggu malam.
"Minggu pagi biasanya mereka olahraga. Siang atau malamnya, si korban pulang," tutur perempuan 45 tahun tersebut seperti dilansir Tribun Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Emas mengaku terakhir bertemu dengan korban pada Sabtu (5/12/2020) sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, DS bertanya keberadaan A yang sedang tidak ada di tempat.
"Dia sempet nanya ke saya pelaku ke mana. Saya bilang enggak tahu, terus dia nunggu di bangku depan rumah saya ini," terangnya.
Baca juga: Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Bekasi, Pelaku Dilecehkan Korban hingga 50 Kali
Tak lama berselang, A tiba di rumah dan keduanya masuk bersama ke kontrakan A.
Emas mengaku bertemu lagi dengan A, keesokan harinya, namun ia tidak melihat DS lagi.
"Nah itu korban enggak tahu kapan pulangnya. Tahu-tahu si pelaku udah sendirian aja," ujar Emas.
Pada Minggu (6/12/2020) sore, Emas mendengar suara aneh dari kontrakan A. Aroma tak sedap juga tercium dari sana.
Perempuan itu sempat bertanya apa yang dilakukan oleh pemuda tersebut, lalu A menjawab bahwa ia sedang memasang ubin lantai.
Sementara bau tidak enak itu, menurut A, merupakan bau pilok karena ia juga tengah mengecat barang-barang miliknya.
Emas sama sekali tak menaruh curiga setelah mendengar keterangan dari tetangganya tersebut.
Baca juga: Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Bekasi, Pelaku Dilecehkan Korban hingga 50 Kali
Sebelumnya diketahui bahwa A membunuh dan memutilasi DS lantaran kesal karena sering disodomi. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (5/12/2020).
Setelah membunuh korban, pelaku memutilasi tubuhnya menjadi empat bagian lalu membuangnya di tempat berbeda.