Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jakpus Temukan 7 Pabrik Pembuatan Beton Tak Berizin

Kompas.com - 11/12/2020, 20:48 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menemukan tujuh pabrik pembuatan beton (batching plant) yang tidak memiliki izin operasi. Temuan ini didapat setelah Pemkot Jakpus melakukan pendataan di sejumlah lokasi.

"Tadi kegiatan kami memonitor batching plant. Jadi tadi ada sekitar delapan yang kami monitor, tapi hanya satu yang berizin," ujar Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi saat ditemui di kantornya, Jumat (11/12/2020), dikutip dari Antara News.

Irwandi memanggil perusahaan-perusahaan batching plant itu ke Kantor Wali Kota Jakpus sesuai dengan penugasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab, dikhawatirkan lokasi pembuatan beton itu berbahaya bagi warga dan merusak lingkungan.

Baca juga: Waroeng Brothers Coffee & Resto Kemang Bantah Disebut Tak Berizin

Pemkot pun meminta agar para pengelola segera mengurus izin bangunan dan izin operasi ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

"Kita tadi sudah sosialisasi supaya mereka mengurus izinnya serta amdal. Lalu izin ke PTSP dan konstruksinya jangan sampai ini berbahaya ke masyarakat sekitar," kata Irwandi.

Dalam sosialisasi itu ditemukan juga ada perusahaan yang sudah tidak beroperasi karena konstruksinya sudah selesai, yaitu PT Shimizu Bangun Cipta Kontraktor.

Irwandi memastikan, pihaknya masih akan melakukan pemantauan untuk perusahaan batching plant yang belum memiliki izin. Sementara untuk sanksi penyegelan akan dilakukan oleh dinas terkait.

"Jadi monitoring itu kami yang lakukan di tingkat Wali Kota dan Satpol PP di tanggal 16-21 Desember, nah terkait penyegelan itu nanti Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI," ujar Irwandi.

Adapun perusahaan batching plant yang ikut dalam sosialisasi itu adalah:

1. PT Solusi Bangun Beton

2. PT Adhimix MRC

3. PT Adhimix MRC Indonesia

4. PT Indopora

5. PT Melati Anugrah Semesta

6. UOB

7. PT Motive Mulia

8. PT Shimizu Bangun Cipta Kontraktor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com