JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Max Sopacua menyayangkan perlakuan Partai Demokrat terhadap dirinya. Max merasa disingkirkan oleh Partai Demokrat.
Atas dasar itu, ia memilih keluar dari Demokrat lalu bergabung dengan Partai Esa Masyarakat Sejahtera (Emas).
“Yang saya sayangkan, saya disingkirkan dari Partai Demokrat seperti meninggalkan atau menurunkan penumpang angkot di pinggir jalan,” ujar Max di Kantor DPP Partai Emas di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (11/12/2020) sore.
“Sehingga saya harus mencari angkutan untuk pulang, dan angkutan itu adalah Partai Emas,” tambah Max.
Baca juga: Keluar dari Partai Demokrat, Max Sopacua Gabung Partai Emas
Ia tak menyalahkan siapapun terkait posisi politiknya di Partai Demokrat. Max tetap bersimpati kepada partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu.
“Yang saya prihatin tetapi saya doakan Partai Demokrat semoga semakin bagus dan semakin jaya,” ujar Max.
Bergabungnya Max ke Partai Emas ditandai dengan pelepasan jaket Partai Demokrat miliknya.
“Saya ingin mengatakan saya secara resmi meninggalkan Partai Demokrat dan menjadi bagian dari Partai Emas pimpinan Bu Hasnaeni,” ujar Max.
Max mengaku bergabung dengan Partai Emas untuk mengabdi dan menyejahterakan masyarakat Indonesia.
Max menyebutkan, ingin membangun jaringan Partai Emas di seluruh Indonesia.
Selain itu, Max ingin membangun citra positif untuk Partai Emas di mata masyarakat.
Baca juga: Rachland Nashidik Anggap Max Sopacua cs Umbar Dapur Internal Demokrat
“Ketiga, membantu pemerintah menyejahterakan rakyat dengan berbagai usaha dari partai emas yang sudah dirintis. Keempat menjadikan (Partai Emas) salah satu kekuatan politik terbesar di Indonesia,” kata Max.
Max Sopacua bergabung di Partai Demokrat pada tahun 2001. Max pernah menjadi Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat dari 2002 hingga 2005.
Dari 2005 hingga 2010, Max menjadi Ketua Bidang Pendidikan, Penduduk, Kominfo DPP Partai Demokrat.
Max juga pernah menjadi anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Max bersama sejumlah senior Partai Demokrat sebelumnya membentuk Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD).
Gerakan ini saat itu mendorong Demokrat menggelar kongres luar biasa (KLB) merespons menurunnya perolehan partai yang terus terjadi sejak 2009.
Pada Pemilu 2009, Demokrat menjadi partai pemenang pemilu dengan perolehan 20,85 persen. Namun perolehan ini terus menurun.
Pada Pemilu 2014 suara Demokrat menurun menjadi 10,19 persen, dan Pemilu 2019 menjadi 7,7 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.