Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Max Sopacua Merasa Disingkirkan dari Demokrat: Seperti Turunkan Penumpang Angkot di Pinggir Jalan

Kompas.com - 11/12/2020, 21:29 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Max Sopacua menyayangkan perlakuan Partai Demokrat terhadap dirinya. Max merasa disingkirkan oleh Partai Demokrat.

Atas dasar itu, ia memilih keluar dari Demokrat lalu bergabung dengan Partai Esa Masyarakat Sejahtera (Emas).

“Yang saya sayangkan, saya disingkirkan dari Partai Demokrat seperti meninggalkan atau menurunkan penumpang angkot di pinggir jalan,” ujar Max di Kantor DPP Partai Emas di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (11/12/2020) sore.

“Sehingga saya harus mencari angkutan untuk pulang, dan angkutan itu adalah Partai Emas,” tambah Max.

Baca juga: Keluar dari Partai Demokrat, Max Sopacua Gabung Partai Emas

Ia tak menyalahkan siapapun terkait posisi politiknya di Partai Demokrat. Max tetap bersimpati kepada partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

“Yang saya prihatin tetapi saya doakan Partai Demokrat semoga semakin bagus dan semakin jaya,” ujar Max.

Bergabungnya Max ke Partai Emas ditandai dengan pelepasan jaket Partai Demokrat miliknya.

“Saya ingin mengatakan saya secara resmi meninggalkan Partai Demokrat dan menjadi bagian dari Partai Emas pimpinan Bu Hasnaeni,” ujar Max.

Max mengaku bergabung dengan Partai Emas untuk mengabdi dan menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Max menyebutkan, ingin membangun jaringan Partai Emas di seluruh Indonesia.

Selain itu, Max ingin membangun citra positif untuk Partai Emas di mata masyarakat.

Baca juga: Rachland Nashidik Anggap Max Sopacua cs Umbar Dapur Internal Demokrat

“Ketiga, membantu pemerintah menyejahterakan rakyat dengan berbagai usaha dari partai emas yang sudah dirintis. Keempat menjadikan (Partai Emas) salah satu kekuatan politik terbesar di Indonesia,” kata Max.

Max Sopacua bergabung di Partai Demokrat pada tahun 2001. Max pernah menjadi Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat dari 2002 hingga 2005.

Dari 2005 hingga 2010, Max menjadi Ketua Bidang Pendidikan, Penduduk, Kominfo DPP Partai Demokrat.

Max juga pernah menjadi anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Max bersama sejumlah senior Partai Demokrat sebelumnya membentuk Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD).

Gerakan ini saat itu mendorong Demokrat menggelar kongres luar biasa (KLB) merespons menurunnya perolehan partai yang terus terjadi sejak 2009.

Pada Pemilu 2009, Demokrat menjadi partai pemenang pemilu dengan perolehan 20,85 persen. Namun perolehan ini terus menurun.

Pada Pemilu 2014 suara Demokrat menurun menjadi 10,19 persen, dan Pemilu 2019 menjadi 7,7 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com