JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak seratus bus tambahan disiapkan di Terminal Bus Kalideres Jakarta Barat, jika terjadi lonjakan jumlah penumpang menjelang Tahun Baru 2021.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Terminal Bus Kalideres Revi Zulkarnaen ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (11/12/2020).
"Jadi kalau untuk (armada) bantuan 50-100 itu udah siap. Bisa cepat meluncur," ujarnya.
Namun demikian, Revi mengaku belum melihat adanya peningkatan penumpang, meski menjelang Tahun Baru.
Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, lonjakan penumpang telah terlihat mulai pertengahan Desember.
Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Terminal Kalideres Masih Sepi meski Jelang Tahun Baru 2021
Revi menjelaskan, jumlah rata-rata penumpang per hari pada pertengahan Desember biasanya mencapai 1.600 orang hingga 1.700 orang.
Namun, pada tahun ini, jumlah penumpang hanya mencapai 300-an orang per harinya.
"Jumlah penumpang per hari kalau untuk tanggal-tanggal segini kalau dulu waktu masih normal ya bisa 1.600-1.700. Sekarang paling 300-an lah," kata Revi.
Penumpang bus dengan jurusan-jurusan yang paling diminati juga tidak kunjung menunjukkan adanya kenaikan.
"Rata-rata kan kalau di Terminal Kalideres itu jarak jauh ya, kayak sumatera, nah pesanan tanggal segini, biasanya udah rame ke Padang, Palembang. Sekarang ini masih sepi aja," tambahnya.
Revi menambahkan, jumlah penumpang bus belum dapat kembali seperti sebelum masa pandemi.
Baca juga: Siasat di Tengah Sepinya Penumpang di Terminal Kalideres, Sopir Bergantian Beroperasi
"Kalau tiap hari reguler sekarang rata-rata paling banyak 80-100 (bus) sehari. Cuma kalau dulu hari biasa itu kan bisa 170 (bus)," kata Revi.
Revi mengaku, banyak armada bus yang terpaksa menumpuk di terminal sebab sepi penumpang.
Untuk menyiasati hal ini, bus diberangkatkan secara bergantian setiap harinya.
"Cuma berapa bus aja yang keluar (beroperasi). Makanya dia ganti-gantian jalannya, yang hari jalan ini bus ini, nanti besok bus yang lain, gantian. Biar semua sopir bisa dapat," jelas Revi.
Revi memastikan bahwa protokol kesehatan telah diterapkan oleh pihaknya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kapasitas bus maksimal 70 persen.
Selain diharuskan mencuci tangan, penumpang akan dicek suhu tubuhnya terlebih dahulu.
Mereka juga diharuskan mengisi data identitas diri dan riwayat kesehatan masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.