JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Alamsyah Hanafiah mempertanyakan pasal yang disangkakan kepada kliennya.
Adapun Rizieq disangkakan Pasal 160 KUHP terkait penghasutan dan pasal 216 KUHP tentang tidak menuruti perintah dan menghalang-halangi petugas terkait dengan kasus kerumunan di Petamburan pada 14 November 2020.
"Jadi, di sini Pasal 160 itu hanya tentang menghasut. kemudian Pasal tentang karantina berkerumun, 216 itu. Nah menghasut apa itu tidak jelas, itu tidak jelas menghasut tentang apa" jelas Alamsyah.
Baca juga: Diperiksa Sejak Pagi, Pemeriksaan Rizieq Baru Tahap Awal
"Kita bertanya ini menghasut apa, sangkaannya apa, kalau karantina ini Habib belum pernah dikarantina," tambahnya.
Hingga pukul 21.00 WIB, Sekretaris Umum FPI Munarman menyatakan bahwa pemeriksaan atas Rizieq yang dilakukan sejak Sabtu siang belum membahas pasal-pasal tersebut.
Ia menjelaskan bahwa pertanyaan yang dilontarkan penyidik masih seputar FPI dan belum menyentuh pokok permasalahan.
"Sampai pukul 21.00 (pemeriksaan) Habib masih pertanyaannya seputar FPI, belum masuk substansi materi sangkaan, belum masuk Pasal-pasal 160, 93, maupun 216 KUHP, belum masuk ke situ," ujar Munarman.
Karenanya, pihak FPI belum dapat memberikan penjelasan lebih rinci terkait materi pokok perkara.
Munarman pun menganggap langkah polisi yang menyatakan Rizieq ditangkap sebagai kelucuan.
"Soal status beliau yang dinyatakan ditangkap. Pertama-tama lucu saja ditangkap tapi di kantor polisi," ujar Munarman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.