Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idris-Imam Menang Pilkada Depok Versi Sirekap KPU, Ini Rincian Suara Tiap Kecamatan

Kompas.com - 14/12/2020, 06:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono memenangi Pilkada Depok versi sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) KPU.

Data Sirekap diperoleh dari unggahan langsung formulir C-Hasil-KWK oleh KPPS di setiap TPS.

Sirekap bertujuan agar publik dapat mengetahui penghitungan suara secara cepat.

Sirekap bukan penghitungan suara resmi. Penghitungan resmi dilakukan lewat rekapitulasi manual berjenjang di tingkat kecamatan hingga kota yang saat ini masih berlangsung.

Baca juga: Idris-Imam Menang 55,58 Persen di Pilkada Depok Versi Sirekap KPU

Total 747.013 suara dari 4.015 TPS di Pilkada Depok sudah masuk seluruhnya ke Sirekap KPU pada Senin (13/12/2020) pukul 00.14 dini hari.

Hasilnya, Idris-Imam mengantongi 55,58 persen suara, sementara pasangan nomor urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia, memperoleh 44,42 persen suara.

Berikut uraian perolehan suara Pilkada Depok per kecamatan, berdasarkan data Sirekap KPU:

1. Pancoran Mas: 97.185 suara

• Pradi-Afifah: 46.774 (48,10 persen)

• Idris-Imam: 50.441 (51,90 persen)

2. Cimanggis: 83.871 suara

• Pradi-Afifah: 35.783 (42,66 persen)

• Idris-Imam: 48.088 (57,34 persen)

3. Sawangan: 70.362 suara

• Pradi-Afifah: 31.789 (45,18 persen)

• Idris-Imam: 38.573 (54,82 persen)

4. Limo: 39.867 suara

• Pradi-Afifah: 20.990 (52,65 persen)

• Idris-Imam: 18.877 (47,35 persen)

5. Sukmajaya: 92.726 suara

• Pradi-Afifah: 42.251 (45,57 persen)

• Idris-Imam: 50.475 (54,43 persen)

6. Beji: 61.989 suara

• Pradi-Afifah: 29.013 (46,80 persen)

• Idris-Imam: 32.976 (53,20 persen)

7. Cipayung: 61.938 suara

• Pradi-Afifah: 27.759 (44,82 persen)

• Idris-Imam: 34.179 (55,18 persen)

8. Cilodong: 59.242 suara

• Pradi-Afifah: 24.194 (40,84 persen)

• Idris-Imam: 35.048 (59,16 persen)

9. Cinere: 28.653 suara

• Pradi-Afifah: 12.688 (44,28 persen)

• Idris-Imam: 15.965 (55,72 persen)

10. Tapos: 100.761 suara

• Pradi-Afifah: 43.108 (42,78 persen)

• Idris-Imam: 57.653 (57,22 persen)

11. Bojongsari: 50;.419 suara

• Pradi-Afifah: 17.531 (34,77 persen)

• Idris-Imam: 32.888 (65,23 persen)

Baca juga: 2.524 Warga Depok Masih Positif Covid-19, Terbanyak Sepanjang Pandemi

Kubu Pradi-Afifah sebelumnya mengklaim tengah menghimpun laporan-laporan indikasi kecurangan selama rangkaian kegiatan Pilkada Depok 2020.

"Jadi sementara ini banyak laporan yang sedang kami kumpulkan, karena di setiap kelurahan ada saja laporannya, baik dari masa kampanye walaupun pada saat pemungutan suara," ujar sekretaris tim pemenangan Pradi-Afifah, Ikravany Hilman kepada Kompas.com, Jumat.

"Tidak semua laporan bisa digunakan. Ada yang punya potensi sebagai pelanggaran pidana pemilu, ada yang administratif, kita pilah-pilah. Ini yang sedang dikelola oleh tim hukum kami," tambahnya.

Menurut pria yang akrab disapa Ikra, dari sekian indikasi pelanggaran yang sedang mereka himpun, beberapa di antaranya mungkin berpotensi untuk jadi materi gugatan, bahkan "bisa berimplikasi pada diskualifikasi".

Namun, ia enggan sesumbar karena semua indikasi kecurangan yang diklaim terjadi sejak masa kampanye, masa tenang, hingga hari pencoblosan, harus dikaji betul dan melewati proses validasi data.

"Misalnya, ada laporan pembagian uang atau kita kenal sebagai serangan fajar. Nah itu ada laporan-laporan, ada orang yang diwawancara, ada barang bukti yang kita temukan. Cuma ini kan tetap harus kita kembangkan lagi sejauh mana," jelas Ikra.

"Sebelum tanggal 15 Desember sih mudah-mudahan sudah rampung. Kemudian, kami akan rapat dengan tim hukum, tim pemenangan juga nanti pasti kasih pertimbangan. Kalau hanya (indikasi kecurangan di) satu kelurahan ya ngapain, capek-capekin," tambah kader PDI-P itu.

Sebagai informasi, Mohammad Idris dan Pradi Supriatna merupakan wali kota dan wakil wali kota petahana yang memilih pecah kongsi pada Pilkada Depok 2020.

Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, kembali ditunjuk partai berlogo bulan sabit itu untuk melanjutkan dominasi PKS di Depok yang sudah bertahan 15 tahun.

Menuju periode keduanya sebagai wali kota Depok, Idris berduet dengan kader PKS yang punya rekam jejak sebagai legislator, Imam Budi Hartono. Idris-Imam diusung PKS, Demokrat, dan PPP total 17 kursi.

Sementara itu, Pradi yang notabene Ketua DPC Gerindra Kota Depok bertandem dengan kader PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019, Afifah Alia.

Sokongan dari koalisi gemuk Pradi-Afifah berjumlah 33 kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com