Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Kenaikan Gaji DPRD DKI, Penolakan Fraksi PSI Buat Fraksi Lain Pilih Walk Out

Kompas.com - 14/12/2020, 18:31 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DPRD Naik Gaji, Warga DKI Kesal

Kabar wacana kenaikan gaji para anggota DPRD DKI Jakarta lantas mendapat respons negatif dari warga ibukota.

Ayu Rentama Siregar, misalnya. Mantan karyawan bank ini mengaku tak terima dengan wacana kenaikan gaji anggota DPRD.

"Luar biasa ya, masih banyak yang jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) tapi masih sempat-sempatnya anggota DPRD kita naikkin gaji," katanya saat dihubungi pada Selasa (2/12/2020).

Ayu menegaskan semestinya anggaran tersebut dapat dialokasikan ke bantuan untuk rakyat di masa pandemi corona ini. Hal serupa dikatakan Debora Astrid.

"Dan pembagian dananya seharusnya tepat sasaran. Jangan kepada warga yang berpura-pura mau mengajukan usaha tapi modalnya malah dipakai sendiri. Tolong pemerintah lebih jernih pikirannya untuk menggunakan dana," terang Debora.

Lalu, Hanif Adrian yang bermukim di Jakarta Timur menilai anggaran kenaikan gaji semestinya dialirkan untuk biaya tes swab dan rapid secara gratis untuk warga.

Baca juga: Taufik Tegaskan Gaji DPRD DKI Jakarta 2021 Batal Naik

Wakil DPRD DKI Tuding PSI Cari Panggung

Pernyataan DPW PSI itu lantas memicu polemik di DPRD DKI Jakarta. Pasalnya, Fraksi PSI lebih dulu menyetukui kenaikan pendapatan tersebut.

Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik pun menuding bahwa sikap PSI hanya sekadar cari panggung.

"PSI setuju dan tanda tangan dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) RKT DPRD DKI. Tapi, kok, malah bicara aneh-aneh menolak di luar. Jangan begitulah, harus fair. Mau menerima RKT, tapi nama ingin bagus di luar. Ini namanya merusak institusi," kata Taufik dalam keterangan tertulis.

Taufik, yang juga Ketua Panitia Khusus RKT DPRD DKI Jakarta, menjelaskan bahwa anggaran hingga Rp 888,6 miliar itu bukan hanya untuk kenaikan gaji 106 anggota, tapi juga termasuk pembiayaan seluruh kegiatan Dewan selama setahun.

Tak hanya itu, sikap penolakan DPW PSI mendapat komentar kontra dari fraksi lain. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, mengatakan PSI berbohong kepada masyarakat.

"Menurut saya, PSI kibulin masyarakat, mereka sebenarnya sejak awal setuju dan ikut dalam pembahasan penyusunan RKT," kata Basri saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (2/12/2020).

Usulan Kenaikan Gaji Anggota DPRD DKI Jakarta Batal

Setelah berbagai respons negatif terutama dari masyarakat, usulan kenaikan gaji anggota DPRD DKI Jakarta pun urung terlaksana. Hal ini disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo, Edi Marsudi, yang juga dibenarkan Mohamad Taufik pada Selasa (8/12/2020).

"Enggak ada perubahan (dikembalikan) dari 2020," kata Taufik saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta Lantai 10.

Taufik juga menegaskan bahwa informasi mengenai anggaran kenaikan pendapatan hingga Rp888 miliar itu merupakan berita salah.

Baca juga: PSI Minta Partai Lain Tegas Ambil Sikap soal Kenaikan Gaji DPRD DKI 2021

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com