Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Gemuk Keok oleh PKS di Depok, Pengamat: Borong Partai Tak Efektif di Kandang Lawan

Kompas.com - 15/12/2020, 15:13 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengomentari gagalnya koalisi gemuk Pradi Supriatna-Afifah Alia menumbangkan hegemoni PKS melalui Pilkada Depok 2020.

Sebagai informasi, Pradi-Afifah bermodal 33 kursi dari Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI; sedangkan lawan mereka, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono hanya berbekal 17 kursi dari PKS, Demokrat, dan PPP.

"Figur penantang, mulai dari strategi, soliditas, dan tim sukses tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan, mayoritas partai yang bergabung di situ tidak bisa diandalkan dalam mengalahkan basis PKS yang kemudian solid untuk tetap mendukung Idris," kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (15/12/2020).

"Strategi borong partai tidak efektif atau tidak ampuh untuk mengalahkan sosok Idris yang memang bertanding di kandangnya PKS," imbuhnya.

Baca juga: Pengamat: Di Depok, Sandal Jepit Saja Menang jika Diusung PKS...

Menurut dia, dua kunci utama memenangkan pilkada terletak pada soliditas dan sukses figur calon.

Banyak-banyakan partai tak masuk dalam hitungan dan itu sudah banyak terbukti pada beberapa pemilihan sebelumnya.

Pilpres 2014 misalnya. Joko Widodo-Jusuf Kalla menang dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, padahal di belakang mereka hanya ada PDI-P dan nama kurang mentereng seperti PKB, Nasdem, Hanura, dan PKPI.

Sementara itu, Prabowo-Hatta dibeking partai besar dengan jumlah yang lebih banyak.

Adi menambahkan, perjuangan Pradi-Afifah di Pilkada Depok makin susah karena yang dilawan adalah usungan PKS, partai yang sudah 15 tahun membangun hegemoni di Depok dengan jejaring di akar rumput yang kuat.

"Itu artinya apa? Soliditas tim, militansi, bukan diukur dari seberapa banyak dia didukung oleh partai, tapi dari seberapa hebatnya menjahit dan menganyam kekuatan politik yang kemudian tersentral pada figur itu," ujar Adi.

Baca juga: Idris-Imam Menang 55,58 Persen di Pilkada Depok Versi Sirekap KPU

"Kurang apa itu Pradi? Dia wakil (wali kota Depok saat ini), kemudian disokong banyak partai, tapi, ya sudah. Itu pentingnya membangun basis politik. Gelontoran logistik dan uang itu tidak menjamin apa pun ketika berhadapan dengan basis partai tertentu di wilayah seperti di Depok dengan PKS, di Solo atau di Jawa Timur dengan PDI-P," lanjutnya.

"Harus kita akui ternyata identitas kepartaian itu masih ada di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia."

Penetapan hasil Pilkada Depok secara resmi masih menunggu rekapitulasi manual di tingkat kota yang hari ini sedang berlangsung.

Akan tetapi, hasilnya diperkirakan tak akan jauh berbeda dengan hasil hitung cepat yang didapat lewat sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) KPU yang diperoleh dari unggahan langsung formulir C-Hasil-KWK oleh KPPS di setiap TPS.

Dari total 747.013 suara dari 4.015 TPS se-Kota Depok yang masuk ke Sirekap KPU, pasangan calon nomor urut 2 Mohammad Idris-Imam Budi Hartono dinyatakan menang dengan raihan 415.163 atau 55,58 persen.

Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Pradi Supriatna-Afifah Alia meraih 331.850 atau sekitar 44,42 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com