JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menilai guru rasial dan politis di lingkungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta seperti fenomena gunung es.
Terlihat sedikit di permukan, tetapi sebenarnya banyak terjadi.
"Saya takut ini fenomena gunung es," ujar dia di Ruang Sidang Komisi E DPRD DKI Jakarta dalam agenda klarifikasi kasus guru rasial dan politis, Selasa (15/12/2020).
Dia mengacu pada kasus guru yang bersikap rasial karena mengajak muridnya tidak memilih ketua OSIS non-Muslim dan kasus munculnya nama politisi dalam soal ujian sekolah.
Pasalnya, lanjut Ima, kejadian yang sama mengenai penyebutan nama-nama pejabat di dalam soal bukan hanya sekali terjadi karena kemunculan kasusnya hanya terlihat dari kasus yang viral.
Baca juga: Politisi Sering Muncul di Soal Ujian Sekolah, Ketua Komisi E: Apa Sudah Kehabisan Nama?
Untuk itu, Ima meminta kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk melakukan investigasi mendalam terhadap kasus guru rasial dan politis tersebut.
"Saya mendorong Disdik investigasi ini semuanya," ujar Ima.
Politikus PDI-P tersebut juga menyetujui adanya upaya pemecatan terhadap kedua guru SMAN 58 yang bertindak rasial dan SMP 250 Cipete yang bertindak politis tersebut.
Dia juga mengingatkan kepada kedua guru agar bertindak netral dan tidak ikut-ikutan dalam gerakan politik apa pun karena terikat oleh Undang-Undang ASN.
"Jangan ikut-ikutan politik, ibu dan bapak ini ASN, penyalahgunaan wewenang itu berat hukumannya," kata Ima.
Baca juga: Besok Komisi E Akan Panggil Guru Rasial dan Politis untuk Dimintai Klarifikasi
Adapun kasus rasial di lingkungan pendidikan DKI Jakarta sempat terjadi pada Oktober 2020. Seorang guru berinisial TS mengajak siswanya untuk memilih ketua OSIS berdasarkan agama yang diyakini calon ketua OSIS.
Sedangkan kasus guru yang membawa unsur politik elektoral terjadi pada 12 Desember 2020 yang membuat soal ujian sekolah menggunakan nama tokoh politik.
Dalam soal tersebut, dua nama tokoh politik seperti Anies dan Mega digambarkan sebagai sosok yang berlawanan sehingga dinilai soal tersebut mendiskreditkan nama Mega dan membuat citra nama Anies naik.
"Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam," tulis soal ujian sekolah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.