DEPOK, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok menetapkan pasangan nomor urut 2 pada Pilkada Depok, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, sebagai wali kota dan wakil wali kota terpilih Depok periode 2021-2026.
Penetapan itu dilakukan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kota yang diselenggarakan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Selasa (15/12/2020), sejak pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.
Dari total 748.346 suara dari 4.015 TPS se-Kota Depok yang telah direkapitulasi, Idris-Imam mengantongi 415.657 atau 55,54 persen suara.
Sementara itu, pasangan nomor urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia, meraih 332.689 atau sekitar 44,46 persen suara.
Baca juga: Koalisi Gemuk Keok oleh PKS di Depok, Pengamat: Borong Partai Tak Efektif di Kandang Lawan
Ada 29.391 suara tidak sah dari total 777.737 surat suara yang terpakai.
Sementara itu, tingkat partisipasi pemilih mencapai 62,79 persen, tertinggi selama 4 kali Pilkada Depok digelar.
Sebagai informasi, Pilkada Depok menjadi ajang tempur dua kandidat petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Baca juga: Idris-Imam Menang di Hampir Semua Kecamatan di Depok, Pengamat Nilai Wajar
Ia berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono, yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni PKS, Demokrat, dan PPP.
Sementara itu, Pradi Supriatna, kader Gerindra sekaligus wakil Idris saat ini di pemerintahan, berusaha mendepak kompatriotnya itu.
Ia berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019.
Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk bermodal 33 kursi di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.