DEPOK, KOMPAS.com - Rezim PKS diperkirakan akan semakin kuat di Depok setelah kandidat usungan mereka, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono hampir pasti menang di Pilkada Depok 2020.
Hanya bermodal tiga partai dan 17 kursi di parlemen, mereka berhasil unggul atas lawan mereka, Pradi Supriatna-Afifah Alia yang diusung koalisi gemuk dari 6 partai 33 kursi dalam pemilu yang disebut-sebut paling menantang bagi calon PKS cs.
Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menganggap wajar bila Pilkada Depok lima tahun mendatang akan jadi ujian yang sangat sulit buat penantang PKS.
"PKS makin sulit (ditaklukkan). Mereka makin digdaya. Susah," kata Adi ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: Sah, Idris-Imam Menangi Pilkada Depok dengan Perolehan 55,54 Persen Suara
Dengan menangnya Idris-Imam, maka PKS akan memasuki periode keempat alias 20 tahun menguasai Depok.
Julukan Depok sebagai kandang PKS diprediksi akan semakin nyata.
Apalagi, selama tiga periode sebelumnya, PKS sukses membangun kekuatan mesin partai di level akar rumput yang terbukti berhasil membuat gelontoran logistik dari koalisi gemuk Pradi-Afifah keok pada Pilkada 2020.
"Ada seloroh sebenarnya kalau di Depok, kalau sudah diusung PKS, sandal jepit pun pasti menang. Seperti di Solo dan Surabaya, kalau sudah diusung oleh PDI-P, aendal jepit berpasangan dengan pohon pun merem saja menang," ungkap Adi.
Baca juga: Di Tengah Pandemi, Partisipasi Pemilih di Pilkada Depok Malah Capai Rekor
Ia menyampaikan, partai yang ingin menantang PKS pada Pilkada Depok 2025 tak punya pilihan lain selain merebut basis suara PKS sejak sekarang.
Kekuatan PKS yang telah berjaya selama 15 tahun di Depok dianggap telah menyerupai tembok tebal yang tak akan mudah dirubuhkan hanya dalam 1 tahun.
"Kalau mau mengalahkan dominasi PKS di Depok ya harus bekerja dari sekarang. Jadi, bekerjanya bukan hanya 5 tahun sekali jelang pilkada saja," ujar Adi.
"Kerja partai harus gradual dan rebut basis-basis mereka. Tapi, ya memang harus kita akui, kerja-kerja politik itu hanya terjadi 5 tahun sekali jelang pilkada," tutupnya.
Hasil Pilkada Depok, Idris-Imam ditetapkan sebagai wali kota dan wali kota Depok terpilih untuk periode 2021-2026.
Dari total 748.346 suara dari 4.015 TPS se-Kota Depok yang telah direkapitulasi, Idris-Imam mengantongi 415.657 atau 55,54 persen suara.
Sementara itu pasangan nomor urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia, mengoleksi 332.689 atau sekitar 44,46 persen suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.