Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Dorong Alih Moda Angkutan Logistik dari Truk ke Kereta Api

Kompas.com - 15/12/2020, 20:45 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong agar pengiriman logistik menggunakan jasa angkutan kereta api lebih ditingkatkan.

Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Perhubungan Kementerian Perhubungan Cris Kuntadi mengatakan, berdasarkan data terjadi penurunan hingga 60 persen terhadap penumpang kereta api di masa pandemi Covid-19.

Sebab itu, perlu upaya untuk memaksimalkan penggunaan kereta api. Salah satunya dengan mendorong alih moda angkutan logistik dari truk ke kereta api.

"Kami punya data, angkutan logistik yang menggunakan kereta hanya 0,6 persen. Sementara angkutan logistik yang menggunakan truk mencapai 90,4 persen. Ini kan jomplang, padahal tempatnya sama-sama di darat," ungkap Cris, di Bogor, Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Jasa Marga Klaim Kenaikan Tarif Tol Japek Tak Bebani Angkutan Logistik

Cris mengungkapkan, hingga saat ini potensi bisnis logistik kereta api masih sangat besar.

Dirinya meyakini, alih moda angkutan logistik ini akan berdampak positif untuk mengurangi kerusakan jalan, konsumsi BBM, kemacetan, polusi udara, dan meningkatkan keselamatan.

"Kalau misalnya pengiriman logistik menggunakan 100 truk kontainer, risiko ini akan berkurang kalau diangkut kereta hanya 10 lokomotif yang punya jalan sendiri, tidak mengganggu badan jalan, tidak ada kerusakan jalan, kemacetan akan berkurang," ujar Cris.

Ia menuturkan, pemerintah telah meningkatkan sarana kereta api dengan double track (jalur ganda) di lintas utara dan selatan Pulau Jawa. Sehingga kapasitas penumpang dan barang dapat meningkat.

Karena itu, sambung Cris, peningkatan fasilitas infrastruktur itu harus bisa dimanfaatkan dengan mengupayakan subsitusi angkutan dari penumpang ke barang.

Baca juga: Tiket Kereta Api untuk Libur Natal dan Tahun Baru Sudah Bisa Dipesan

"Sementara truk bisa digunakan untuk pengiriman logistik jarak dekat. Jadi bisa lebih murah, lebih selamat, lebih cepat, meminimalkan pungli di jalanan dengan mengunakan kereta api," tutur Cris.

Cris menambahkan, sebagai upaya peningkatan bisnis logistik kereta api itu, PT KA Logistik (Kalog) akan bekerjasama dengan PT Mitra Garuda Palapa (MGP) untuk mendorong alih moda angkutan logistik dari truk ke kereta api.

"PT MGP ini bersedia mengalihmodakan angkutan limbah B3 dari truk ke kereta. Semoga ini bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan yang lain," sebutnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Mitra Garuda Palapa M Falah menyampaikan, dengan kerjasama ini dirinya meyakini akan membawa dampak baik terhadap industri manufaktur maupun transportasi di Indonesia.

"Kami merambah moda kereta api untuk meningkatkan pelayanan dan pangsa pasar. Langkah tersebut juga guna menjawab peningkatan produktivitas ragam industri yang menjadi potensi peningkatan limbah baik B3 maupun non-B3," ucap Falah.

"Selian itu sebagai upaya dalam melebarkan layanan transportasi limbah industri dari area Jawa Timur, Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur." pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com