Luckyto mengungkapkan, saat ini polisi tengah mencari tahu siapa oknum penyebar pertama pesan ajakan tersebut guna mengungkap tujuan kegiatan itu dilangsungkan.
"Kalau misalnya memang ketemu ini siapa yang menginisiasi pertama, nanti akan kita panggil sebelum dilakukan upaya paksa untuk mengetahui apa maksud tujuan ini," ungkapnya.
Menurut Luckyto, ada keterkaitan antara kegiatan massa simpatisan Rizieq Shihab di Polres Tangerang selatan dengan yang berlangsung di kawasan Polda Metro jaya dan beberapa titik lain.
"Ya jelas lah (ada keterkaitan), inikan ada afiliasinya kan yang di Polda Metro Jaya," kata Luckyto.
Bukan aksi pertama simpatisan Rizieq
Kerumunan massa simpatisan Rizieq juga terjadi di wilayah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Senin (14/12/2020) siang.
Alhasil, massa simpatisan Itu dibubarkan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Muspika) yang terdiri dari personel TNI, Polri, Satpol PP, serta Satgas Covid-19.
Muspika Pasar Kemis itu terdiri dari personel TNI, Polri, Satpol PP, serta Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang.
"Salah satu pernyataan sikap mereka, yaitu menuntut dan meminta kepada aparat kepolisian yang berwenang untuk membebaskan Al Habib Rizieq Shihab dari tuntutan dan tahanannya atau bebas tanpa syarat," kata Taufik.
Massa yang berkerumun juga meminta agar mereka turut ditahan seperti Rizieq karena mereka merupakan partisipan acara yang menimbulkan kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor; beberapa waktu lalu.
"Jangan melakukan kegiatan berkerumun. Saat ini masa PSBB dan pandemi Covid-19 belum berakhir," ujar Ade.
Ade menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Apabila terjadi perbedaan pendapat, kata dia, ada mekanisme hukum yang dapat ditempuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.