Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kursi Anggota DPRD DKI yang Mendadak Kosong Saat Fraksi PSI Bicara di Sidang Paripurna

Kompas.com - 16/12/2020, 20:18 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

"Izin ketua, kalau tidak ada mandat saya ingin keluar!" kata Jamaludin.

Kemudian Misan mempersilahkan Idris untuk membacakan pandangan Fraksi PSI terhadap perubahan Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang RTDR dan PZ tersebut.

Ketika pandangan mulai dibacakan. Ternyata tidak hanya Jamaludin yang meninggalkan ruang sidang.

Dari pandangan tempat duduk balkon atas ruang sidang paripurna, ada tiga anggota Dewan yang angkat kaki dari ruang sidang saat Idris mulai membacakan pandangan Fraksi PSI.

Baca juga: Walk Out Protes PSI soal Kenaikan Gaji, Anggota DPRD DKI Rugikan Diri Sendiri

Sedangkan dari ruang sidang utama sisi sebelah timur terlihat lebih dari tujuh anggota Dewan menuju pintu keluar saat Idris baru membacakan salam pembuka pandangan Fraksi PSI.

Semua fraksi keluar

Saat Idris membacakan pandangan Fraksi PSI, terlihat tidak ada satu pun anggota Dewan selain pimpinan sidang yang ada di ruang rapat selain Fraksi PSI sendiri.

Suasana ruang rapat yang kosong di tengah pembacaan pandangan Fraksi PSI itu juga dibenarkan oleh salah satu pimpinan sidang yang hadir saat itu, yakni Mohamad Taufik.

Politikus Partai Gerindra itu membenarkan perwakilan delapan dari sembilan fraksi yang hadir di rapat paripurna tersebut keluar ruang sidang saat PSI membacakan pandangan.

"Iya semua fraksi saya lihat," kata Taufik saat ditemui usai sidang paripurna tersebut.

Dia mengatakan aksi walk out anggota Dewan tersebut merupakan bentuk koreksi terhadap PSI yang dinilai tidak konsisten dalam mengambil keputusan.

Bantahan ikut-ikutan walk out dari fraksi-fraksi lain

Meski sudah dikatakan seluruh perwakilan fraksi selain PSI yang ada di Ruang Rapat Paripurna tersebut angkat kaki saat pembacaan pandangan Fraksi PSI, namun beragam alasan muncul dari fraksi-fraksi yang angkat kaki tersebut.

Jamaludin misalnya yang berteriak ingin walk out dan tegas mengatakan berasal dari Fraksi Golkar mengaku keputusannya bukan merupakan keputusan dari Fraksi.

Dia mengatakan aksi walk out tersebut bukan merupakan perintah Fraksi Golkar.

"Saya di sini mewakili rakyat bukan mewakili partai. Namanya saya keluar yang mungkin mereka juga (anggota Dewan lain ikut)," ucap Jamaludin.

Bantahan juga hadir dari Fraksi PAN yang mengatakan tidak ada anggota Dewan dari fraksi mereka melakukan walk out saat pembacaan pandangan PSI.

Baca juga: F-Gerindra DPRD DKI Mengaku Tak Instruksikan Anggotanya Walk Out Saat PSI Bacakan Pandangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com