"Itu kondisinya dia sudah menggigil, napasnya sudah sepa, karena memang ada identik kayak kekerasan luka-luka begitu juga. Di leher kayak luka sundutan rokok," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/12/2020).
Kendati demikian, ia enggan menduga-duga siapa yang melakukan kekerasan terhadap Sigit, sehingga membuat kondisi kesehatannya menurun dan meninggal dunia.
"Entah disiksa dari napinya atau dari polisinya, saya juga enggak tahu. Memang kondisinya itu sudah jelas banget, kondisinya sudah parah sebelum meninggal," ungkapnya.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti menyarankan keluarga Sigit untuk melapor ke Propam Polda Metro Jaya jika meyakini ada kekerasan terhadap Sigit.
Hal itu untuk memulai penyelidikan dengan melakukan otopsi jenazah Sigit guna memastikan penyebab kematian.
"Nantinya diharapkan akan dilakukan otopsi terhadap jenazah agar dapat diketahui penyebab kematian almarhum (SS)," kata Poengky.
"Jika benar almarhum meninggal akibat disiksa, maka pelaku harus diproses hukum," tambah Poengky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.