Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penyelundupan 173 Kg Ganja dari Mandailing Natal, Diselip di Antara Kedondong

Kompas.com - 17/12/2020, 06:27 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Jakarta Barat mengungkap penyelundupan 173 kilogram ganja yang dikirim dari Mandailing Natal, Sumatera Utara, menuju Jakarta, Rabu (9/12/2020).

Ganja tersebut diangkut menggunakan truk yang ditutupi buah kedondong.

Berbekal informasi dari masyarakat, polisi memberhentikan truk di kawasan Sijunjung, Sumatera Utara.

"Anggota mengamankan sebanyak 173 kilogram lebih ganja," ucap Kapolres Jakarta Barat Audie S. Latuheru dalam konferensi pers, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: 173 Kilogram Ganja Diselundupkan dalam Truk Buah-buahan Tujuan Jakarta

Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat Kompol Ronaldo Maradona menambahkan, ganja tersebut akan diedarkan pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2021.

"Kami akan melakukan rangkaian kegiatan untuk minimalisir penyalahgunaan narkoba menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru," ujar Ronaldo.

Informasi dari warga

Ronaldo mengaku mengawali penyelidikan berbekal informasi dari warga. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dengan menerjunkan personel ke Sumatera Utara.

Informasi tersebut ternyata benar.

"Kami bisa bergerak karena mendapatkan informasi ini yang sangat berguna untuk melakukan tugas dan fungsi satresnarkoba," jelas Ronaldo.

"Jadi ada beberapa kali peristiwa pengungkapan ganja semua dari informasi masyarakat," tambah dia.

Baca juga: Terungkapnya Temuan Jasad Perempuan Hamil di Tol Jagorawi April 2019, Berawal Pengakuan Pelaku

Ronaldo memastikan bahwa pihaknya selalu menyelidiki laporan yang diterima dari masyarakat.

"Ada informasi mungkin tidak matang itu tugas kami melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk mematangkan penyelidikan. Tapi ini bukti nyata, kami berusaha respons sebaik mungkin seluruh informasi yang diberikan masyarakat untuk mencegah peredaran narkoba," ujar dia.

Diselipkan di antara buah

Saat mengecek truk yang dihadang di Sijunjung, polisi mendapati paket-paket ganja disembunyikan di dalam keranjang berisi buah kedondong.

Bagian dasar keranjang mulanya diisi dengan buah kedondong. Kemudian, di atas kedondong tersebut diletakkan ratusan kilogram paket ganja.

Di atas tumpukan ganja, kembali ditempatkan buah kedondong untuk menyamarkan ganja tersebut.

"Jadi pelaku ini menaruh ganja di tengah-tengah buah kedongdong," jelas Ronaldo.

Baca juga: Tahanan Polres Tangsel Tewas, Polisi Mengaku Tak Pantau Sel karena Takut Covid-19

Menurut Ronaldo, modus seperti itu baru ditemukan pihaknya. Pelaku biasanya langsung meletakan paket ganja di dalam karung.

Enam pelaku

Ketika truk dihentikan, polisi menangkap dua orang pemuda berinisial NG dan IP yang berperan sebagai kurir.

Saat diinterogasi, NG dan IP menyebut ada empat orang yang akan menerima paket tersebut. Mereka berada di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.

Dari informasi tersebut, polisi segera menyambangi lokasi dan menangkap keempatnya.

"Empat tersangka itu berinisial MS, SA, SD dan MO. Mereka ini yang memesan barang haram ratusan kilogram ganja," ujar Ronaldo.

Hasil pemeriksaan, tersangka MO merupakan otak pelaku yang mengatur pengiriman dan jalur perlintasan truk.

Para pelaku kemudian dijerat Pasal 114 ayat (2) sub Pasal 111 ayat (2) jo Pasal 132 jo Pasal 131 Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com