Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Pasar Swalayan di Kembangan, BPOM Temukan Snack Kedaluwarsa Dijual

Kompas.com - 17/12/2020, 18:53 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan snack kedaluwarsa yang dijual ketika melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di pasar swalayan kawasan Kembangan Jakarta Barat, Kamis (17/12/2020).

"Kami temukan beberapa produk tidak memenuhi ketentuan. Pertama, ada yang kedaluwarsa dua jenis, yakni snack dan kerupuk singkong balado," ujar Kepala Balai Besar BPOM Jakarta Safriansyah, Kamis.

Namun, Safriansyah menjelaskan bahwa tak ada unsur kesengajaan dalam penjualan produk tersebut.

Menurut dia, makanan ringan kedaluwarsa tersebut tetap dijual karena kelalaian petugas dalam mengecek produk yang dipasarkan.

"Kemungkinan karena banyaknya isi counter yang dipajang jadi mereka tidak detail, tidak teliti dalam melihat produk," ujarnya.

Baca juga: Tips Pilih Makanan Kemasan Saat Belanja, Perhatikan Tanggal Kedaluwarsa

Tak hanya itu, ia juga menemukan enam buah camilan yang kemasannya sudah rusak.

"Ada snack yang rusak kemasannya sebanyak enam item," jelasnya.

Namun, pelanggaran terbanyak adalah pemasangan label produk yang tidak memenuhi ketentuan pelabelan yang berlaku.

Selain itu, BPOM juga menemukan enam buah produk rumah tangga yang tidak berlaku lagi izin edarnya.

Adapun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdapat penurunan jumlah produk yang tidak memenuhi standar ketentuan penjualan produk di tahun ini.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Loka POM Temukan Parsel Kedaluwarsa

"Kami juga lihat ada tren perbaikan yang ditemukan di sejumlah retail dan swalayan yang kami periksa itu hanya kurang lebih 9,5 persen yang tidak penuhi ketentuan dalam penjualan produk pangan," ujarnya.

Sementara, di tahun 2019, persentase penjualan produk pangan yang tak memenuhi ketentuan mencapai 20 persen.

Perbaikan ini, diakui Safriansyah, salah satunya disebabkan oleh pembinaan dan kerja sama yang dijalin dengan Asosiasi Peritel Indonesia (Asperindo).

Kegiatan sidak sendiri rutin dilaksanakan menjelang akhir tahun.

Pasalnya, terjadi peningkatan distribusi dan penjualan produk pangan mendekati perayaan natal dan tahun baru.

"Dalam rangka intensifikasi pengawasan dalam menyambut Natal dan tahun baru," ujar Safriansyah.

Apalagi, di masa pandemi ini, masyarakat harus terlindung dari konsumsi produk pangan yang tak layak.

"Sehingga kami antisipasi jangan sampai ada produk2 bahaya dan merugikan masyarakat," ujarnya.

Selain mengecek produk di dalam pasar swalayan, BPOM juga melakukan sidak kepada penjual makanan yang berada si sekitat pasar swalayan.

"Hasilnya satu tahu siomai yang dijual salah satu tenant mengandung formalin," ujar Safriansyah.

Safriansyah menjelaskan bahwa hanya tahu yang mengandung formalin. Sementara siomai yang dijual pedagang bersangkutan dinyatakan aman untuk dikonsumsi.

Menurut dia, tahu tersebut merupakan produk curah yang dibeli penjual siomai dari pemasok lain.

Safriansyah langsung memanggil penjual dan memintanya untuk membuat pernyataan untuk tak lagi menjual produk tersebut.

"Penjual kami panggil, kami tanyakan di mana membeli, dan diingatkan untuk buat pernyataan tidak jual lagi produk itu," tambahnya.

Pihak BPOM pun segera mengamankan produk tersebut dan berjanji akan menelusuri pemasok produk berformalin tersebut.

"Yang penting sumber pembuatannya, kalau di sini penjual sudah tahu jadi," ujarnya.

Dalam sidak hari ini, pihak BPOM mengambil 30 sampel dari penjual makanan yang ada di sekitar pasar swalayan.

Terhadap sampel tersebut, BPOM melakukan uji cepat untuk mengetahui kemungkinan penggunaan formalin, boraks, maupun pewarna yang berbahaya bagi makanan.

Sejak penghujung November, sidak ini telah dijalankan oleh BPOM ke berbagai pasar swalayan di DKI Jakarta.

Hingga hari ini, sebanyak 63 perusahaan distributor maupun retail yang tersebar di seluruh DKI Jakarta telah dicek oleh BPOM.

Kegiatan pengecekkan ini akan dilaksanakan sampai akhir tahun 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com