Dua hari berselang, yakni pada Rabu pagi, polisi meringkus pria tersebut di Jalan Soekarno Hatta, Semarang, Jawa Tengah. Ia kemudian dibawa ke Polsek Makasar.
Menurut kepolisian, pelaku membunuh korban yang tengah hamil sembilan bulan karena merasa terpojok.
Korban meminta pertanggungjawaban dari Hendra karena sudah dihamili. Sementara pelaku sebenarnya sudah berumah tangga.
"Tersangka yang merasa terpojok lalu membunuh korban," ujar Saiful.
Hendra yang saat kejadian merupakan sopir bus Mayasari rute Kampung Rambutan-Cikarang membunuh Hilda di dalam bus berpelat B 7069.
Bus tersebut tengah terparkir di Terminal Cikarang ketika Hilda datang pada pelaku Rabu (3/4/2019) malam, untuk meminta pertanggungjawaban.
"Korban meminta pertanggungjawaban pelaku sejak hamil lima bulan, tapi pelaku selalu menolak karena sudah berkeluarga. Mereka kemudian bertengkar di dalam bus sampai pelaku membunuh korban," terang Saiful.
Baca juga: Setelah Setahun Lebih, 2 Pembunuh Wanita Hamil Ini Akhirnya Tertangkap
Pelaku memukul kepala korban menggunakan balok kayu pengganjal pintu bus hingga korban ambruk.
Tak sampai di situ, ia juga mencekik korban untuk memastikan korban tewas sepenuhnya.
Setelah itu, pelaku turun dari bus dan memanggil Qhairul yang merupakan kernetnya untuk meminta bantuan membuang jasad korban.
Hendra dan Qhairul membawa jasad Hilda ke taman kota Tol Jagorawi untuk dikubur di sana. Korban hanya dikubur sebatas perut karena pelaku buru-buru ingin kabur.
Dalam perjalanan, balok kayu yang digunakan untuk memukul korban dibuang di Kali Cipinang pinggir Tol Jagorawi.
Sementara barang milik Hilda dibuang di Kalimalang, Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.