Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Pemerasan di Warteg Kembangan oleh Pria Bercelurit yang Viral di Medsos

Kompas.com - 18/12/2020, 20:19 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Kejadian bermula ketika CR dan TY tengah minum minuman keras (miras) di sebuah lokasi tempat mereka biasa berkumpul, pada Selasa malam, sekitar pukul 20.00 WIB.

Ketika miras habis, mereka berniat kembali menambah minuman namun tak memiliki uang.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk memeras beberapa pedagang.

TY pun segera mengambil sebuah celurit yang disimpan di dalam sebuah gerobak di dekat lokasi mereka untuk dijadikan senjata.

Baca juga: Polisi Sebut Pemeras Pelayan Warteg di Kembangan Bukan Anggota Ormas

Mereka berangkat dengan satu buah motor.

TY bertugas mengemudikan kendaraan, sementara CR yang bertugas memalak para korban menggunakan celurit.

Pertama, CR dan TY menyambangi seorang pedagang ketoprak yang berlokasi di Jalan Srengseng Raya.

CR memeras pedagang ketoprak sambil mengacungkan celurit yang sudah ia bawa.

Karena ketakutan, korban pun memberikan uang kepada CR.

"Korban ketakutan selanjutnya menyerahkan uang Rp 50.000," jelas Imam.

Kemudian, CR dan TY melaju ke pedagang sate padang yang berada di dekat simpang Jalan Haji Kelik.

Baca juga: Terekam CCTV Acungkan Celurit, Pria Ini Sudah Dua Kali Peras Penjaga Warteg di Kembangan

Dengan modus yang sama, pelaku memeras sang pedagang dan berhasil mendapatkan uang sebesar Rp 50.000 dari korban.

Selanjutnya, keduanya melanjutkan aksi dengan memalak seorang pedagang wedang jahe yang berdagang di Jalan Haji Kelik.

Pedagang wedang jahe tersebut sedang duduk di samping seorang pedagang pecel lele.

"Lalu pelaku menghampiri pedagang wedang jahe dan berkata 'sini Rp 50.000 entar lo minta Rp 25.000 sama tukang pecel lele' sambil menenteng sajam jenis celurit," jelas Imam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com